TERNATE,Tbn- Ikatan Solidaritas Sopir Angkutan Penumpang (ISSAP) Kota Ternate merasa bingung dengan grap yang melarang supir angkutan umum atau angkot mengambil penumpang di jalan tertentu seperti depan pelabuhan semut Mangga dua, Ternate Selatan.
Ketua ISSAP Kota Ternate, Amat Elly meminta Dinas Perhubungan melakukan penertiban grap karena dirinya mendapat laporan dari anggota supir terjadi kejadian- kejadian yang mereka alami, saat beroperasi di lapangan.
“Teman-teman supir angkut penum pang di depan pelabuhan semut Mangga Dua dilarang oleh pihak grab. Larang itu sempat terjadi kejadian sampai baku bawa di kantor polisi,” ungkapnya, saat dihubungi, Senin (26/2/2024).
Masalah ini, kata Elly, pihaknya sudah menyampaikan ke pemerin tah dan pemerintah sudah oke. Hanya saja sampai sekarang tidak ada tindaklanjut. Seharusnya, lanjut dia, pemerintah (Dishub) bersikap terhadap keadaan tersebut.
“Tak ada tindaklanjut pemerintah. Kami berencana datangi DPRD un tuk mengadu kedua kali di Komisi I DPRD Ternate mencari solusi seper ti apa agar torang beraktivitas di lapangan nyaman dan aman tanpa ada gangguan berarti,” tuturnya.
Dia sayangkan grab melarang supir angkot ambil penumpang. Sesuai regulasi, menurut dia, grab tak me menuhi syarat ambil penumpang pang.Persyaratan harus terpenuhi itu salah satunya ker dan ijin trayek. “Di grab itu tidak ada,” paparnya.
Kalau itu tidak ada, ujar Elly, siapa mengizinkan grab beroperasi ang kut penumpang. “Kalau ada, harus terbuka agar semua menjadi jelas sehingga ada solusi yang bisa diambil, agar terhindari benturan di lapangan,” pungkasnya. (wis)