TERNATE,Tbn- Partai politik dinilai tidak aktif dan konsen melakukan pendidikan politik ke masyarakat dalam Pileg 2024. Parpol biarkan hal itu berujung masyarakat cenderung jauh lebih besar politik transaksional. Pilkada 2024 diharapkan itu diminimalisir.
Ketua DPC PKB Kota Ternate, Muhajirin Bailussy mengatakan, masyarakat harus diberikan pendidikan politik, agar menekan korban. Partai politik perlu aktif dan konsen melakukan upaya-upaya pendidikan politik ke masyarakat.
“Kami berharap partai politik satu persepsi untuk membangun dan menyampaikan kepada masyarakat tidak sekedar dalam proses kepen tingan Pilkada merebut kekuasaan, tetapi paling tidak masyarakat kita diberikan pendidikan politik,” katanya, Sabtu (30/3/2024).
Ketua DPRD Kota Ternate ini menyampaikan hal itu saat PKB menyambangi partai Gerindra dalam silaturahmi politik menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Ternate pada 27 Nopember 2024 mendatang.
Jadi, menurut Muhajirin, kalau partai politik sama-sama punya satu visi, punya satu tujuan yang sama memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, maka akan menjadi agenda besar. Memberikan pendidikan politik ini bisa berkelanjutan sampai pada proses kepentingan berikutnya.
“Tidak hanya di Pilkada 2024. Paling kurang, setelah Pilkada ada Pileg selanjutnya. Karena kita menghadapi suasana Pileg 2024 juga, yang menurut kami baru pertama kali dalam sejarah di tahun 2024,” sambungnya.
Ini politik yang memakan korban, menguras energi, seluruh potensi baik finansial maupun yang lainnya di Pileg 2024 ini. Yang penting sebenarnya, rata-rata partai politik akibat tidak terlalu aktif, konsen melakukan upaya-upaya pendidikan politik kepada masyarakat.
“Kita agak melakukan pembiaran pada akhir masyarakat kita cenderung politik transaksional jauh lebih besar. Kita berharap di Pilkada 2024 diminimalisir dan agenda jangka panjang,” tandas Caleg DPRD Provinsi Malut terpilih itu. (wis)