Harga Pisang Goreng Cekik Leher, DPRD Sikapi Hal Itu

Ekonomi391 Dilihat

TERNATE,Tbn- Kondisi harga menu kuliner gorengan jenis pisang goreng di pantai Toboko-Mangga Dua, Ternate Selatan, tidak terkontrol. Pasalnya, harga pisang goreng 10 porsi senilai 400.000 rupiah atau 1 porsi dipatok Rp 40 ribu.

Patokan harga kuliner pisang goreng mencekik leher itu mendapat reaksi komisi II bidang Perekonomian dan Keuangan DPRD Kota Ternate karena dinilai terlalu mahal. Betapa tidak, harga pisang goreng satu (1) porsi dibanroli Rp 40.000.

“Saya pribadi melihat harga kuliner gorengan jenis pisang goreng cukup tinggi yang tidak dapat dijangkau oleh para pengunjung,” kata Jamian Kolengsusu, Anggota Komi si II DPRD Kota Ternate, saat dihubungi, Selasa (23/4/2924).

Dirinya mengatakan, setiap pelaku usaha (pedagang) di kota Ternate terutama di spot-spot wisata butuh pendampingan. “Kalau tidak, nanti mereka bebas menentukan harga sesuai keinginan tanpa pertimbangan kepantasan harga,” tuturnya.

Harga menu pisang goreng mencekik leher itu, dikeluhkan salah satu pengunjung, Husari Sangaji karena dinilai terlalu mahal. Lantaran harga pisang goreng 1 porsi dipatok Rp 40 ribu. Mereka mengeluh mahal harga menu di sepanjang lapak itu.

“Mereka (pelaku usaha) tersebut belum sepenuhnya dibekali dengan pengetahuan tentang pemasaran yang baik dan pelayanan yang baik. Ini menjadi catatan agar pemerintahan siapapun kedepan bisa memperhatikan hal ini,” sambungnya.

Agar para pelaku usaha ini memahami penentuan harga dan pelayanan itu penting untuk keberlanjutan usaha mereka. “Jadi saya berharap siapun yang memimpin Ternate kedepan harus betul-betul memanfaatkan kondisi perekonomian saat ini terutama spot spot yang sudah dibangun. Ini ruang penting untuk perkenalkan Ternate dari segibisnis maupun promosi kebudayaan yang kita miliki,” katanya.
.
Jamian sarankan, pemerintah meninjau kembali kontrak dengan pelaku usaha sehingga mereka mampu mengendalikan. “Pengen dalian harga maupun jualan yang ditawarkan sesuai dengan harapan semua pihak,” tandasnya. (wis)

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *