TERNATE,Tbn- Sudah menjadi rahasia umum bila melihat fakta aktivitas ekonomi selama bulan ramadan begitu tinggi. Pemerintah menyampaikan realisasi berdasarkan data angka-angka tidak sepadan, yang menurut DPRD sangat minim.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy saat DPRD konfirmasi tiga bulan terakhir pemanfaatan ruang untuk pendapatan asli daerah (PAD) di Dinas Perhubungan dan Perindag Kota Ternate.
“Kira-kira aktivitas mereka di bulan ramadan oleh OPD pengelola pendapatan capaian signifikan atau tidak. Dinas Perhubungan dan Disperindag sudah menyampaikan hal itu,” katanya saat dihubungi, Rabu (1/5/2024).
Muhajirin mengatakan hal itu usai rapat dengar pendapat dengan Dishub, Disperindag, BP2RD, Bagian Kerja Sama Setda Kota Ternate konfirmasi tiga bulan terakhir pemanfaatan ruang untuk PAD, Selasa sore (30/4/2024).
Secara garis besar, Muhajirin bilang, melihat fakta aktivitas selama ramadan dengan realisasi yang disampaikan berdasarkan data tadi menurut DPRD sangat minim. “Ada sesuatu yang harus didalami oleh Komisi I dan Komisi II,” ujarnya.
Kondisi tersebut, menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ini yang menjadi pertanyaannya kenapa bisa jadi begitu, yang terlihat aktivitas ekonomi begitu tinggi tapi realisasi angka- angkanya tidak sepadan.
“Saya bilang ini tidak bisa didalami dalam rapat ini, karena percuma saja kita hanya diinformasikan angka-angka itu. Makanya secara teknis nanti didalami lagi oleh komisi I dan Komisi II,” beber Muhajirin biasa disapa Gus Jir.
Begitu juga bahas lagi soal peman faatan aset. Sampai saat ini belum ada kegiatan ekonomi di Gamalama Plaza maupun Sport Hall. Pemerintah diminta pemanfaatan aset, agar kontribusi PAD dan aset tersebut dapat terawat.
“Saya langsung menyimpulkan. Pertama DPRD rapat konsultasi dengan walikota dan OPD teknis pengelola pendapatan. Kedua, meminta seluruh data terkait siapa saja yang beraktivitas kemarin selama bulan ramadhan di pasar, Gamalama, Terminal, dan samping masjid Almunawwar,” tuturnya.
Kondisi itu, menurut Gus Jir, ada dua kemungkinan setelah rapat konsultasi akan ada Panja atau pansus. “Jika itu berkembang dan ada data terbaru,” tandasnya. (wis)