Jurnalis Perdalam Pemahaman Fenomena Alam Lokal Penyebab Bencana

Info Tabaus177 Dilihat

TERNATE,Tbn- Bahaya yang mengancam Maluku Utara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menyelenggarakan lokakarya teknis penanggulangan bencana untuk Jurnalis Tangguh Bencana di Ternate, Maluku Utara.

Maluku Utara merupakan wilayah dimana Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB belum pernah laksanakan lokakarya jurnalis tangguh bencana atau biasa disebut program WAPENA atau Wartawan Peduli Bencana.

Untuk itu, telah dilaksanakan rapat koordinasi terkait pelaksanaan Pelatihan Jurnalis Tangguh Bencana dilakukan lewat platform zoom. Rakor dipimpin langsung oleh Theophilus Yanuarto, sebagai penanggungjawab kegiatan BNPB.

BNPB mengharapkan media berperan aktif dalam setiap tahapan penanggulangan bencana, baik sebelum, saat, dan pasca bencana sebagai bagian dari aksi kolektif dalam peningkatan kesadaran terhadap bencana.

Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana Kota Ternate, Deddy Arif mengatakan rakor ini berjalan baik. Rakor itu merupakan bagian terpenting di Maluku Utara dan Ternate dalam upaya membangun dan mewujudkan ketangguhan bencana dengan melibatkan media.

Karena dinilai media memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengembangkan resiliensi lokal, sebagai sarana utama untuk menyebarkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.

“Pelatihan jurnalis tangguh bencana baru pertama kali di Maluku Utara melibatkan 25 jurnalis dari organisasi profesi yang ada di Maluku Utara. Pelatihan ini akan berlangsung dari 15 – 17 Mei 2024,” katanya, Kamis (9/5/2024).

Jurnalis perdalam dan selaraskan pemahaman tentang fenomena alam lokal yang dapat menyebab kan bencana dan meningkatkan ka pasitas untuk pengaruhi keputusan politik, mengubah perilaku masya rakat dan menyelamatkan nyawa.

Itu lewat narasumber yang punya kapasitas di antaranya dalam ruangan selama 2 hari dengan materi kebencanaan baik bencana geologi dan hidrometeorologi dengan melibatkan BMKG dan PVMBG di Hotel Emerald Ternate.

“Satu hari kemudian dilanjutkan di luar ruangan berupa roleplay/simulasi di Halaman Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
Jurnalis diajak membuat output kegiatan setelah mengikuti roleplay tematik,” tambah Deddy. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *