Proyek Pelabuhan Hiri & Jembatan Kampung Makasar Dalam Tahapan Tender

Kota Ternate688 Dilihat

TERNATE,Tbn- DPRD Kota Ternate lewat komisi III bidang Pembangunan dan Kesra melakukan pengawasan proyek pekerjaan fisik jembatan di Kampung Makassar, Ternate Tengah dan Pelabuhan Hiri di Sulamadaha, Ternate Barat.

Ketua komisi III DPRD Kota Ternate Anas U. Malik, mengatakan, progres pekerjaan fisik jembatan Kampung Makassar dan Pelabuhan Hiri di Sulamadaha, hingga saat ini masih dalam tahapan tender.

“Kemarin ada beberapa pandangan fraksi menyoroti kelanjutan pembangunan Dermaga Hiri. Pelabuhan penyeberangan ini telah di anggarkan berulang-ulang kali, dan hingga saat ini belum juga di selesaikan,” katanya, Selasa (2/7/2024).

Komisi III DPRD, menurut Anas, akan memantau langsung pekerjaan fisik Pelabuhan Hiri dan Jembatan Kampung Makassar. Kami bakal minta penjelasan Kepala Dinas PUPR pasca tahapan tender,” ucapnya.

Sementara itu, juru bicara Fraksi PKB, Fahrial Teng bilang Pemkot Ternate telah berjanji pada masyarakat Hiri bahwa akan di selesaikan pada tahun 2024 dan sampai saat ini Pekerjaan Lanjutan belum juga berjalan.

“Fraksi kami melihat sebuah peren canaan proyek yang keliru dan gaga l menurut kami. Sehingga proyek tersebut memakan waktu cukup lama dan belum terselesaikan. Membuat sulit masyarakat Hiri ketika menggu nakan transportasi laut,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Terna te, Tauhid Soleman menjelaskan, pekerjaan lanjutan Pembangunan Breakwater Beton Tetrapod Pelabuhan Hiri ke Sulamadaha tahun 2024 saat ini proses telah selesai di lakukan review oleh Pokja UKPBJ, secara bersama-sama dengan tim pendampingan dari kejaksaan negeri Ternate, dan ditargetkan dalam waktu dekat akan dilakukan proses tender.

“Pekerjaan dengan pagu anggaran Rp 10 miliar ini telah melalui kajian teknis komprehensif dari tim ahli dari Fakultas Teknik Unhair Ternate, ahli Bangunan Pantai dari Fakultas Teknik Unhas Makassar dan bebera pa ahli lainnya,” katanya.

Berdasarkan data bthimetry, menurut Tauhid, pola arus, tinggi gelombang, pasang surut, arah angin dan lain-lain tim ahli merekomendasi kan dimensi dan posisi perletakan breakwater serta kapasitas beton tetrapod ditingkatkan menjadi 5 ton agar pemecah gelombang
dapat berfungsi secara optimal.

“Target waktu penyelesaian pekerjaan 150 hari kalender dan direncanakan pada Desember 2024 pekerjaan breakwater yang diselesaikan,” cetusnya. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *