Harga Cengkih Anjlok di Kota Rempah

Ekonomi430 Dilihat

TERNATE,Tbn- Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Nurdin I. Muhammad mengatakan, anjloknya harga cengkih ini sangat mempengaruhi petani cengkih. Sementara pemerintah memang tidak bisa mengendalikan secara langsung.

Harga cengkih terus bergerak turun dari Rp 115 ribu per kg menjadi Rp 90 ribu hingga anjlok menjadi Rp 80 ribu per kg. Pemerintah tidak punya kewenangan untuk mengatur harga cengkeh walaupun Ternate ini city brandingnya kota rempah.

“Pemerintah bisa mengintervensi lewat kebijakan yaitu tata niaga. Atau membuat regulasi tentang tata niaga cengkih sehingga tidak merugikan petani,” ujar Ekonom dari Unkhair itu, saat dihubungi, Minggu (21/7/2024).

Karena cengkih yang ada ini, kata Nurdin, dikuasai oleh kelompok pengusaha tertentu. “Yang memang menurut saya bisa dipastikan fluktuasi harga cengkih karena itu harus ada pengawasan dari pemerintah, yaitu Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan,” sambungnya.

Tata niaga cengkih itu yang mengatur tentang bagaimana petani mendaptkan harga yang semesti nya. Jalan seperti itu tugas pemerintah yaitu buat regulasi tata niaga di dalamnya ada pengawasan sehingga ada keadilan bagi petani.

Kondisi anjlok itu harus menjadi perhatian pemerintah tidak bisa dengan alasan tidak bisa kendali kan. “Ini harus menjadi perhatian dinas pertanian dan perdagangan dimana petani mendapatkan harga ekonomis,” tutur Nurdin.

Selama ini sekelompok pengusaha yang mengatur harga maka selamanya akan seperti ini.”Saya kira peme rintah harus berinisiatif tata niaga sehingga menguntungkan petani dan menempatkan mereka pada ke adilan yang setara,” ucapnya. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *