TERNATE,Tbn- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate mendorong kedepan kelompok nelayan yang ada berada di wilayah Kota Ternate agar berhimpun dalam sebuah wadah koperasi nelayan agar mudah mendapatkan bantuan.
“Kita harus mengarahkan mereka untuk berkoperasi. Karena bantuan-bantuan dari pusat untuk nelayan yang sudah ada dalam wadah koperasi nelayan,” kata Kepala Dinas Perikanan Ternate, Faisal Harun Dano Husain, Selasa (6/8/2024).
Faisal mengatakan hal itu usai bersama Komisi II DPRD dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Terna te melakukan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2025.
“Pagu anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate yang tertuang dalam KUA- PPAS 2025 senilai Rp 15,800 miliar. Angka ini lebih kecil dibanding tahun 2024 yang sebesar Rp 22,2 miliar atau turun sekitar Rp 6 miliar,” lanjutnya.
Penurunan pagu anggaran dinas perikanan tahun 2025 karena di tahun depan tidak lagi dapat DAK. Anggaran 2025 tersebut nanti diperuntukan program perikanan tangkap, budi daya, PH2P dan program rutin lainnya.
Lokasi perikanan budi daya nanti di fokuskan ke Moti, Batang Dua dan Hiri atau tiga kecamatan terluar. Perikanan tangkap fokuskan ke semua kecamatan. Selain itu, juga armada tangkap, sarana penunjang seperti mesin tempel dan lainnya.
Pemberdayaan nelayan, pihaknya mendorong kelompok nelayan yang ada agar berhimpun dalam sebuah wadah koperasi nelayan.”Kita harus mengarahkan mereka berkoperasi. Karena bantuan-bantuan dari pusat untuk nelayan yang sudah dalam wadah koperasi,” katanya.
Bahan bakar minyak (BBM), menurut Faisal, itu urusan masing- masing nelayan. “Cuma akses untuk mendapatkan BBM bersubsidi itu yang menjadi perhatian pemerintah,” imbuhnya. (wis)