Sistem Digitalisasi Minimalisir Tingkat Kebocoran

Ekonomi25 Dilihat

TERNATE,Tbn- Sistem penagihan retribusi pasar yang diterapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate akan menggunakan sistem digitalisasi tadinya bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Sistem itu sempat terhenti, kemudian digunakan sistem manual. Sis tem manual bisa dipastikan terjadi kebocoran. Karena itu, Pemkot Ter nate kembali kerja sama dengan PT IMM dalam menarik retribusi pasar menggunakan sistem digitalisasi.

Anggota Komisi II DPRD Kota Ternate, Sartini Hanafi bilang,Pemkot dan PT IMM kerja sama tagih retribusi pasar menggunakan sistem digital yang beralih dari sistem manual.Ka rena sistem manual itu dipastikan terjadi kebocoran disana.

“Data yang kami minta sudah di sampaikan ke saya. Data ini masih kita pelajari, karena ada beberapa pasar dan pedagang musiman dan pedagang tetap dengan bermacam- macam kategori pedagang di pasar itu,” ujarnya, Jumat (6/12/2024).

Sartini yang biasa disapa Tini itu nanti pihaknya juga meminta data di PT. IMM, bagaimana sistem digitalisasi yang akan diterapkan dalam bentuk menarik retribusi pasir. “Karena sistem ini meminimalisir tingkat kebocoran,” lanjut Tini.

Kalau sistem manual yang ditetapkan Disperindag selama ini sudah pasti tidak akan capai target sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam dokumen APBD Kota Ternate tahun berjalan.

“Disperindag Kota Ternate juga membuka diri untuk bersama- sama dengan DPRD dan Dinas terkait untuk membahas dan mencari solusi terkait dengan hal-hal yang terjadi di pasar,” sambungnya menjelaskan.

Karena memang di pasar itu tidak bisa sertamerta harus perlahan- lahan memberikan kesadaran kepada para pedagang, bagaimana membayar retribusi, bagaimana menempati lapak, bagaimana berjualan di bahu jalan.

“Itu butuh penyampaian ke para pedagang dan memang saya sampaikan ke ibu Kadis Perindag jika ada yang memang perlu disampaikan silahkan disampaikan kepada DPRD, kita akan mencari solusi,” jelas Tini.

Ibu dua anak ini menyampaikan, tidak bisa ditutup-tutupi saat ini dan komisi II DPRD juga tidak akan tinggal diam. “Kita pastikan akan turun dan bersama dengan pedagang. Itu juga menjadi agenda kita kedepan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *