TERNATE,Tbn- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Maluku Utara (Malut) membuka akses semua orang yang mau peduli isu lingkungan di Maluku Utara. Salah satunya Anggota Komite II DPD-RI, DR. R. Graal Taliawo, S Sos, M.Si.
“Beliau bersedia mau datang di Walhi Maluku Utara secara resmi untuk menggunakan fungsi reses nya mendengar informasi dan me minta masukan dari Walhi Malut yang konsen di isu lingkungan,” kata Direktur Walhi Malut, Faisal Ratuela, Jumat (13/12/2024)
Karena dia (Graal Taliawo), menurut nya,berada di komite II membidangi dan membahas isu lingkungan, perikanan, pertanian, perhubungan,
energi dan sumber daya mineral maupun pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah tertinggal.
“Proses diskusi itu banyak hal dan saya pikir gagasan dan ide dia berkolaborasi dengan apa yang saat ini didorong Walhi Maluku Utara,” sambungnya menjelaskan.
Dimana saat ini untuk situasi obyek di Maluku Utara masif industri ekstraktif pertambangan, terutama industri nikel yang dalam bingkai proyek strategi nasional ini sudah berdampak banyak hal. “Itu Walhi Malut sudah sampaikan secara resmi ke beliau,” ujarnya.
Senator bilang dalam proses diskusi dampak proyek strategi nasional di Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Pulau Obi telah berdampak baik di kondisi perairan terhadap nelayan, wilayah tangkapnya mau pun kondisi terpaparnya kandungan logam di perairan.
“Itu kita sampaikan semua ke beliau (Graal Taliawo) termasuk penyakit ISPA yang tinggi disana, kemudian disvertasi hutan dan banjir yang di periode saya sebagai Direktur Walhi Maluku Utara, itu menjadi konseren kami,” jelasnya.
Faisal menerangkan, beliau menerima itu dan beliau sepakat sebagai perwakilan Maluku Utara di DPD-RI bahwa, Maluku Utara memang penting untuk dilakukan proses moratorium izin perbaikan tata kelola investasi di Maluku Utara, kemudian perbaikan proses penegakan hukum.
Faisal bilang, moratorium itu bertu gas untuk memperbaiki proses pengelolaan lingkungan hidup yang salah. Maluku Utara sudah tidak bisa lagi dilakukan pemberian izin beban lingkungan. Itu yang kami sampaikan dan beliau respon.
“Apa yang akan dilakukan dan beliau konseren adalah memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada yang dimiliki Maluku Utar a saat ini, dimana sektor perikanan dan sektor pertanian yang menjadi unggulan itu yang didorong, baik dari aspek masyarakat sampai sistem tata kelola di level bawah sampai ke level yang paling atas,” pungkasnya.