TERNATE,Tbn- Anggota DPRD Kota Ternate dapil I Ternate Tengah, Bilhan Gamaliel, menemukan tum pukan masalah mendalam yang terjadi di Pasar Higenis dan Pasar Barito maupun Plaza Gamalama saat reses hari terakhir.
Kedua pasar itu, politisi partai Perindo ini melihat kondisi yang memprihatinkan, mu lai dari atap yang bocor bertahun-tahun, talud yang rusak, tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan pedagang dan pengunjung hingga belum difungsikan dibiarkan terlantar plaza gamalama.
Bilhan menyambangi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Ternate sekitar jam 10.00 WIT. Legislator dapil Ternate Tengah ini, bertemu dengan Kepala Dinas Perindag, Nursida Dj. Abdurahman bacarita (bahas) berbagai isu perdagangan yang berkembang di Kota Ternate.
Setelah itu, Bilhan turun lapangan
lanjutkan perjalanan reses dengan melihat kondisi lantai 2 Pasar Higenis, atap pasar itu sudah bocor bertahun-tahun. “Saya sudah jualan disini 10 tahun,” kata Cavarudin ST (35), pedagang rombengan itu pada Bilhan, Selasa (14/1/2025).
Ketika turun hujan, bocor terjadi dimana-mana, pedagang rombengan tersebut tidak bisa jualan dengan nyaman dan baik. Kondisi tersebut berimbas pada pedagang rombengan itu ada yang menggantung bayar retribusi.
La Boki sapaan Cavarudin mengata kan, mereka beli seng dan terpal untuk melindungi barang dagangan mereka dari atap yang bocor. “Keinginan kami agar bisa direbah/diperbaiki agar bisa jualan nyaman dan baik,” ucapnya saat ditanya.
Bilhan mendengar langsung keluhan para pedagang rombengan yang terpaksa membeli seng, slang air maupun terpal plastik untuk melindungi barang dagangan mereka dari air hujan yang bocor dari atap lantai 2 pasar tersebut.
Turun ke lantai dasar, Bilhan menin jau tempat penampungan ikan di belakang Pasar Higenis. Seorang pedagang ikan mengeluh kerusakan talud sepanjang 5 meter yang mengancam para pedagang. “Tong tako jang longsor, (kami takut jangan sampai longsor)” ucap satu pe dagang ditemui Bilhan di lokasi itu.
Bilhan selanjutnya menghampiri penjual pinang dan sayur di sekitar lokasi pasar. Enam emak-emak pedagang mengeluhkan kondisi jalan yang sering tergenang air saat hujan. “Genangan air tersebut menghambat aktivitas jual beli, sehingga tidak bisa berjualan saat hujan,” kata mereka.
Tak hanya itu, mereka keluhkan dagangan seringkali tidak laku. Sejumlah pedagang menyarankan agar pedagang diatur dan ditata lebih baik di satu lokasi. “Tong (kami) disini bajual (menjual) pisang, di sebelah sana bajual pisa ng lagi,” ujar seorang pedagang.
Masalah sampah yang menumpuk di beberapa pasar di Kota Ternate juga menjadi perhatian Bilhan. Saat tinjau Pasar Barito, Bilhan menemu kan sampah yang sudah tertumpuk selama beberapa hari. Salah satu pedagang mengungkapkan bahwa sampah tersebut sudah tidak diangkut hampir satu minggu.
“Sudah hampir satu minggu,” jawab pedagang tersebut. Sampah yang dibiarkan menumpuk ini mengeluarkan bau tak sedap yang dapat mengganggu kesehatan para pedagang dan pengunjung pasar.
Menanggapi hal itu, Bilhan menyatakan dirinya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingku ngan Hidup (DLH) Ternate untuk segera angkut sampah yang sudah menumpuk itu. “Saya akan berkoordinasi dengan DLH untuk secepat angkut sampah yang sudah tujuh hari tidak diangkut,” ujarnya.
Bilhan kemudian lanjutkan perjalan an reses menuju dan melihat dari dekat Plaza Gamalama Modern terkatung-katung. Di basement plaza itu, sampah berserakan dan terlihat tempat jualan hanya tinggal rangka yang tersimpan disitu.
Tak bisa melihat dari dekat kondisi lantai 2, 3 maupun lantai 4 seperti apa karena menuju lantai 2 sudah terkunci, akhirnya Bilhan menyudahi hari terakhir perjalanan reses masa sidang pertama tahun 2025.