TERNATE,Tbn- Penumpang dan tenaga bongkar muat (buruh) pelabuhan Bastiong, Ternate Selatan, sering komplen sempit karena buruh yang melayani penumpang ke dan dari Tidore maupun penumpang dari dan ke Bacan dan Sasana.
Pelabuhan Bastiong itu dikeluhkan karena dermaga terlalu sempit. Diantara mereka sering cekcok. Karena ada buruh yang kasih turun barang dan ada pula buruh yang kasih naik dan orang yang antri kasih turun motor.
Penumpang yang sering bayar retribusi/pajak masuk pelabuhan, sehingga mereka meminta perhatian pemerintah melakukan perluasan pelabuhan, agar aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bastiong berjalan lancar.
Wakil ketua komisi I DPRD Kota Ternate, Fuad Alhadi menyampaikan, pelabuhan Bastiong memang kewenangan PT. Pelindo. DPRD agak sulit dalam melakukan pengawasan sampai detail karena itu kewenangan Pelindo.
“Tapi keluhan masyarakat itu bisa menjadi dasar untuk undang Pelindo dalam rapat koordinasi karena sekalipun bukan menjadi aset pemerintah kota tapi karena beroperasi di wilayah kota Ternate dan fungsi pelayanannya itu kena masyarakat kita,” katanya
Oleh karena itu, politisi partai Golkar ini akan melihat soal itu, hak dan kewajiban karena masyarakat sudah bayar retribusi, tapi punya hak dari sisi pelayanan.
“Itu antara hak dan kewajiban maka kami akan rapat koordinasi sambil melihat keluhan masyarakat seperti apa,” tandasnya.
