TERNATE,Tbn- Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki situs warisan geologi dan bentang alam berni lai, yang dikelola untuk konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi masyarakat. Kawasan geopark Ternate, persiapan penetapan jadi obyek wisata nasional.
Anggota Komisi II DPRD Kota Ternate, Junaidi A. Bahrudin menyebut, kawasan wisata Geopark bukan hanya progres sampai diusulkan, tapi memang sudah dibahas untuk persiapan penetapan sebagai obyek wisata nasional.
“Itu nanti memberi manfaat yang besar bagi daerah ya terutama untuk pengembang usaha mikro kecil. Jadi masyarakat lingkar wisata itu akan mendapatkan akses untuk bagaimana mengembangkan usa ha itu,” katanya, Rabu (12/2/2025).
Itu, menurut Junaidi, salah satu pro gram prioritas yang disampaikan pak Tauhid Soleman pada saat kampanye beberapa waktu lalu. Memang fokus kita di kecamatan Ternate Barat saja. “Jadi akan di dorong pengembangan usaha kecil mikro itu di Ternate Barat,” ucapnya.
Kecamatan ini justru kaya akan potensi obyek wisata. Kekayaan tersebut malah berbanding terbalik dengan pendapatan yang diperoleh. Saat ini sektor pariwisata sangat kecil memberi kecil kontribusi pada pendapat asli daerah (PAD).
Sektor pariwisata belum memberi kan kontribusi PAD tidak pernah capai target, menurut Junaidi, bukan cuma pariwisata, secara umum memang banyak sektor yang PAD tidak mencapai target.
“Kita baru selesai rapat pembahas an dan penyempurnaan hasil evaluasi Gubernur terhadap RAPBD Kota Ternate tahun anggaran 2025. Memang salah satu problem kita itu PAD yang belum capai target khusus retribusi,” tuturnya.
Selain terkendala data base penda patan, lanjut dia, kita harus meng gunakan sistem digitalisasi. “DPRD menginginkan tahun 2025, semua sektor pajak dan retribusi harus terapkan sistem digitalisasi sehingga optimal penagihan,” ujar Junaidi.
Nanti secara bertahap dilakukan pemuatan baik secara kelembagaan sumber daya maupun pendataan potensi, sehingga target-target PAD bisa tercapai, termasuk pariwisata. Jadi bagaimana mengelola obyek wisata itu dengan baik, bagaimana mempromosikan.
“Saya kira itu akan dioptimalkan tahun 2025. Lima tahun kedepan ada tranformasi besar dalam tata kelola pemerintah termasuk di dalamnya adalah bagaimana menggenjot pendapatan asli daerah,” pungkasnya.