TERNATE,Tbn- Efisiensi anggaran yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 01 tahun 2025. Efisiensi anggaran tersebut dengan pemotongan perjalanan dinas sebe sar 50 persen. Disisi lain berdampak pada perekonomian daerah.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Nurdin I. Muhammad mengatakan, dampak terhadap postur anggaran belanja paling utama, baik belanja modal maupun belanja sosial lainnya.
“Imbasnya bisa diperkirakan beberapa bulan kedepan perekonomian kota Ternate akan mengalami penurunan. Karena salah satu yang men dorong pertumbuhan ekonomi itu dari belanja pemerintah, (goverment spending)” katanya, Selasa (18/2/2025).
Belanja pemerintah itu, menurut dia, salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi. “Kalau belanja pemerintah diefisiensikan atau dibatasi atau dikurangi untuk segala macam, maka itu pasti ber dampak domino kepada ekonomi secara lokal atau nasional,” ujarnya.
Oleh karenanya, kata Nurdin, kalau optimisme pemerintah kota dengan sumber pendapatan yang cukup banyak itu bisa menutupi kekurangan fiskal yang ada ini dengan cara maksimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD). Maka PAD-nya harus naik.
“Kalau saya lihat proyeksi PAD-nya
sudah bagus tuh utamanya pajak daerah. Pajak daerahnya sudah bagus tapi retribusi yang masih kecil. Maka pembedahannya mulai dari retribusinya, ya jenis jenis retribusi yang ada,” tuturnya.
Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini, setuju dengan Pak Wali Kota yang mengatakan akan evaluasi SKPD-SKPD pengelola PAD yang tidak mampu meningkatkan pendapatan.
“Kepala SKPD pengelola PAD yang targetnya tidak terpenuhi, lebih baik diganti dengan yang baru miliki kreatif dan inovatif yang lebih
sehingga pendapatan kita itu bisa sesuai target,” pungkasnya.
