Dishub Laporkan Program Sudah dan Bakal Dijalankan

Ekonomi225 Dilihat

TERNATE,Tbn- Pansus LKPJ Wali Kota DPRD Kota Ternate kunjungan lapangan ke Terminal Angkot Gamalama diterima oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate, Mochtar Hasyim didampingi Kepala Terminal Gamalama bersama stafnya.

Kepala Dishub Kota Ternate, Mochtar Hasyim menyampaikan bahwa, program dan kegiatan yang akan dijalankan, tengah maupun yang sudah dilaksanakan oleh Dishub kepada Pansus LKPJ Wali Kota DPRD Kota Ternate.

“Kami melaporkan progres yang sudah dilaksanakan yang nanti dilaksanakan. Insya Allah selepas Ramadan kami akan mulai dengan penagihan sistem digital untuk pengelolaan parkir tepi jalan umum,” katanya, Selasa (25/3/2025).

Selepas Ramadhan, menurut Mochtar, pihaknya akan menarik semua karcis manual yang dikelola di tepi jalan umum dan yang bakal diganti dengan sistem peralatan scan plat nomor.

“Nantinya di saat launching kita akan undang DPRD dalam hal ini Komisi I yang menjadi mitra kami sehingga paling tidak ada progres pembenahan untuk bentuk optimalisasi di 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota,” lanjutnya.

Dimana poin kedua bentuk optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Makanya Dishub mengaktualisasi kan dengan mengaktualkan pengelolaan secara digital parkiran tepi jalan umum sehingga meminimalisir loss potensi.

“Jadi dengan sistem scan plat no mor para pengendara ini ada banyak manfaat yang bisa kita dapat, karena bisa terkontrol melalui aplikasi dimana aplikasinya akan kita pasa ng di beberapa titik di Dispenda, di tuang Walikota, DPRD, Sekda, dan keuangan,” tuturnya.

Di aplikasi bisa terpantau progres per hari, per petugas karena ketika ada yang scan maka langsung muncul transaksi kita cover tunai maupun nontunai. “Jadi kita bekali petugas kita dengan barcode Qris yang diproduksi oleh BI untuk parkir tepi jalan dan itu sudah terhubung ke RKUD rekening Kas Umum Daerah,” jelasnya.

Selama ini banyak pengendara yang berkelit bahwa tidak bawa uang kecil, karena ini retribusi layanan kami memahami itu makanya kami maksimalkan dengan non tunai juga sehingga petugas juga tidak memegang uang saat itu karena sistemnya langsung ke Kas Daerah.

Bahkan selama ini juga banyak space nya panjang, misalnya kadang tagih di utara dan di selatan tidak sempat tertagih maka dengan sistem scan plat nomor ini walaupun loss di satu titik tapi akan kedapatan di titik lain.

Selama ini keluhan mereka masuk sudah bayar di terminal namun di jam yang sama ada keperluan di toko Selecta maka dibayar lagi maka dengan sistem dia tidak perlu membayar double karena ketika scan akan ditolak karena kita sudah buat progresif.
.
Pertama dari jam 06.00 WIT (pagi) sampai 17.00 WIT (sore). Masuk setelah jam 17.00 WIT (sore) sampai jam 12.00 WIT (malam) itu mulai pembayaran baru. Ini meng akomodir keluhan pengendara dan meminimalisir loss potensi.

“Dengan sistem scan ini minimal seluruh kendaraan yang melewati di titik yang kita buat pelayanan maka dalam sehari kita coba maksimal kan. Dalam uji coba sebelumnya itu dengan peralatan digital itu perbandingannya jauh, satu hari bisa Rp 14 juta di semua titik,” terangnya.

Hitungan kasar kalau Rp 14 juta ini dimaksimalkan dalam sebulan sumbangsih dari tepi jalan umum itu Rp 400 juta kali setahun maka bisa capai target Rp 5 Miliar, makanya dia berbesar hati menyemangati semua bentuk optimalisasi ini dari warga bisa kembali ke bentuk pembangunan untuk kota Ternate sehingga semua upaya dicoba buat kondisi yang ada ini rasanya ini menjadi solusi.

“Kami juga laporkan di Pansus dokumen perencanaan teknis untuk Dishub itu disentil soal pasar buah di sisi timur jadi nanti direlokasi. Pansus sarannya agar dipindahkan untuk Gamalama Plaza. Disitu me mang perencanaan Dishub bahwa kita akan buat parkir bertingkat sepanjang gerbang masuk sampai ke pintu masuk kedua jadi konstruksi nya menggunakan baja,” ucapnya.

Kemudian ada jembatan penyeberangan ke area pasar higienis sehingga kondisi kesemrautan lalu lintas bisa meminimalisir karena semua ditampung (dicover) di area parkir terpadu andalan.

Mereka minta waktu Dishub di undang pasca Ramadan untuk menyampaikan detail engineering nya untuk disampaikan bahwa sejauh ini bentuk dokumen perencanaan teknis untuk areal parkir itu sementara digodok.

“Karena cuman itu solusi untuk pengaturan lalu lintas sekitar situ tertib kemudian pengelolaan retribusi parkir lebih maksimal karena kami blok di dalam kawasan jadi yang masuk keluar terkontrol,” jelas Mochtar.

Insya Allah jembatan penyeberangan ini nanti menjadi ikon kota Ternate sehingga Insya Allah periode II walikota ini agar benar- benar berbenah untuk semua tatanan.

Untuk pedagang di dalam terminal, kata Mochtar, pansus sampaikan tahun depan disarankan agar Disperindag dan Dishub untuk mencari alternatif lokasi yang bisa terkumpul semua misalnya area benteng Oranje atau Gamalama Plaza. Prinsipnya OPD mengiyakan sepanjang kita masih bisa meng akomodir pelaku usaha.

“Kemudian Dishub di hari -7 ini kami hindari pembangunan lapak di ruas badan jalan. Belakangan di Ternate sering kita lihat di sepanjang jalan Pahlawan Revolusi itu ketika tenda dibuat maka langsung macet. Maka nya hasil koordinasi dan kesepakatan beberapa OPD kita tempatkan di Kota Baru, Al-Munawar dan di dalam Terminal,” ujar Mochtar.

Kalaupun disarankan agar dibawa ke Gamalama Plaza Modern atau Benteng Oranje, pihaknya menyesuaikan. Tapi yang terpenting keinginan kondisi arus lalu lintas tetap ter jaga dan ruang terminal setidaknya ada nilai tambahan dalam sebulan ini ada pemasukan untuk daerah sisi pemanfaatan aset.

“Intinya yang menjadi masukan akan menjadi bahan evaluasi bagi kami namun sejauh ini semua masih lancar dan yang perlu dijaga itu kondisi parkiran dan arus lalu lintas,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *