TIDORE – Untuk mendukung percepatan dan perkembangan prodak lokal, Pemerintah Kelurahan Soasio, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, meluncurkan sebuah inovasi digital bertajuk SOTA (Soasio Tourism and Culinary Archive).
Platform ini dikembangkan untuk mengarsipkan dan mempromosikan potensi wisata sejarah, budaya, serta kuliner lokal warga Soasio dalam bentuk digital yang mudah diakses masyarakat dan wisatawan.
SOTA menjadi salah satu langkah konkrit dalam mendorong transformasi digital di wilayah kelurahan serta upaya mendukung pemulihan sektor pariwisata berbasis komunitas .
“Platform ini bukan hanya sebagai dokumentasi, melainkan juga media promosi dan edukasi. Kami ingin SOTA menjadi jendela digital yang memperkenalkan Soasio ke publik nasional maupun internasional,” Terang Lurah Soasio, Hasan Sabtu dalam keterangan resmi peluncuran.
Ditambahkan Hasan, Inovasi digital SOTA menyediakan beragam informasi interaktif, mulai dari direktori destinasi sejarah, narasi budaya lokal, galeri kuliner, hingga profil pelaku UMKM. Kedepannya akan dikembangkan agar pengunjung situs dapat mengakses peta digital, tur virtual, serta fitur bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris) untuk menjangkau audiens lebih luas.
Pengembangan SOTA, lanjut Hasan melibatkan partisipasi aktif warga, pelaku usaha lokal, tokoh adat, serta generasi muda dalam proses pengumpulan dan kurasi konten. Inovasi ini turut memperkuat pendekatan inklusif dalam pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis masyarakat.
Saat ini, kehadiran SOTA telah digunakan sebagai salah satu program unggulan pemerintah kelurahan dalam meningkatkan daya tarik pariwisata daerah sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM berbasis digital.
“Untuk mempermudah Masyarakat sehingga dapat mengakses platform SOTA melalui laman resmi https://kelurahan-soasio.tidorekota.go.id/ Ditambahkannya, ke depan SOTA akan terus dikembangkan dengan fitur-fitur tambahan seperti sistem reservasi, kolaborasi digital dengan pelaku wisata, serta penyediaan data statistik pengunjung sebagai dasar kebijakan pengembangan pariwisata lokal”, ujar Hasan Sabtu. (***)