TERNATE – Pasca munculnya berita perceraian salah satu anggota DPRD Kota Ternate berinisial RD, berbagai rumor dan tuduhan melanda AI mantan istri dan RD, termasuk dakwaan yang menyangkut perilaku pribadi dan alasan dibalik perpisahan mereka.
Hal ini dinilai memperburuk situasi bagi kedua belah pihak. Dampak yang ditimbulkan oleh pemberitaan ini tidak hanya dirasakan oleh kedua individu tetapi juga menjalar ke masyarakat luas.
Publikasi yang beredar mengenai kehidupan privasi RD dan AI berpotensi memengaruhi pandangan masyarakat serta menciptakan ketidakpercayaan terhadap pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan.
Situasi ini, AI merasa perlu untuk meluruskan informasi yang salah dan memberikan klarifikasi sebagai respon terhadap berbagai isu yang beredar. Dalam pernyataannya yang disampaikan di kediamannya pada Senin malam, (7/7/2025), AI menegaskan bahwa isu perceraian mereka tidak ada hubungannya dengan jabatan politik RD.
AI kemudian membantah tuduhan mengenai penelantaran anak-anak pasca perceraian. “RD tetap menjalankan kewajibannya sebagai ayah. Kami menjaga komunikasi yang baik demi anak-anak,” tegas AI.
Kedua belah pihak berharap agar masyarakat tidak memperkeruh keadaan dengan spekulasi dan tuduhan yang tidak beralasan. RD juga mengungkapkan permohonan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan. “Saya minta media lebih bijak dan kembali pada fungsi etiknya,” tutur dia.
AI kemudian bilang, pentingnya untuk tidak menarik urusan pribadi ke ranah politik. AI bilang, ini adalah keputusan yang diambil secara sadar oleh mereka tanpa membawa masalah pribadi ke dalam ranah publik.
Sementara itu, RD mengklarifikasi dirinya dengan mantan istrinya dalam hubungan baik-baik saja. “Tentu ini komitmen kami bahwa apa yang terjadi di keluarga kami ini, dimana yang beredar itu faktor perselingkuhan tentu hal privasi yang mungkin teman-teman media juga pahami,” katanya, Selasa (8/7/2025).
Pada kesempatan ini, menurut RD, pihaknya menyatakan sikap. “Kami keluarga besar memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kota Ternate dan seluruh teman-teman yang sudah membaca media ini, teruta ma partai politik saya, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN),” ujarnya.
RD kembali memohon maaf apa yang terjadi di keluarganya ini menjadi pelajaran buat dirinya. Tentu tidak ada yang menginginkan hal seperti ini. “Kami berkomitmen bahwa, apa yang terjadi di keluarga kami ini merupakan ujian dan cobaan,” sambung dia.
Tentu dengan harapan tidak ada maksud dan tujuan untuk merugi kan salah satu lembaga atau pun partai politik. “Dan ini kami sangat sesalkan apa yang telah terjadi di keluarga kami mengingat berita yang beredar ini kami memohon maaf sebesar-besarnya. Ini tentu demi anak-anak kami berdua kedepan.Tentu kami harus menjaga phisikologi anak-anak kami,” tuturnya.
Komitmen berdua kedepan,menurut RD, tidak lain hanya untuk anak-anak. “Kami mengalami perceraian bukan berarti kami putus silaturahmi, tidak ada sama sekali. Tidak ada sengketa dalam hubungan kami berdua,” tegasnya.
Penegasan ini karena tidak ada ribut-ribut dalam hubungan, semua berjalan baik, semua berjalan lancar. “Saya tahu hak dan kewajiban saya, saya sekali pun sudah menga lami seperti ini, tapi komitmen saya tidak pernah berubah,” katanya.
Tidak pernah putus tanggungjawab dari seorang ayah sebagai kepala rumah tangga. “Sekali lagi saya mengatakan, tidak ada niat sekali pun untuk mempolitisir apa yang saya alami ini, mencederai suatu lembaga, mencederai suatu partai politik. Putusan ini kami jalankan sesuai komitmen masing-masing. Menjadi orang tua yang baik pada anak-anak semua, tidak ada perselisihan,” tandasnya. (**)