TERNATE,Tbn- Komisi Pemilihan Umum (KPU) diperintahkan MK melakukan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 08 Kelurahan Tabona, Ternate Selatan, Kota Ternate. Lantaran ketua KPPS pada TPS tersebut tidak menandatangani surat suara.
Perintah PSU itu merupakan amar putusan MK atas perkara Perselisih an Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pileg 2024 yang di ajukan Partai NasDem. Perkara itu perihal pemili han calon anggota DPRD Ternate Dapil II (Ternate Selatan-Moti).
Ketua Nasdem Ternate Selatan,
Ade Rahmat Lamadihami, pasti memperjuangkan kursi untuk NasDem. Persoalan peluang nantinya siapa belum bisa memberikan kepastian karena yang namanya PSU ini adalah sesuatu yang tidak bisa ditebak.
“Yang jelas sudah pasti kami akan perjuangan. Persoalan siapa yang duduk itu pasca PSU. Semua punya peluang, partai lain akan berusaha untuk masuk. Jadi kami tidak ingin takabur,” katanya, Minggu (9/6/2024) tadi malam.
Kalau diprediksi secara internal partai, baik Pak Djasman Abubakar, Gifari semua adalah kader NasDem terbaik yang punya peluang. “Saya selalu bilang bahwa orang dari luar pasti berusaha menang di TPS 8 apalagi kita yang dari situ,”ucapnya.
Persoalan di TPS 8 ini bukan persoalan Ade Rahmat punya suara yang diambil atau hilang tapi persoalan 1 TPS yang hilang. “Sebagai wakil dari Kelurahan Ubo- Ubo dan Tabona sisa saya yang mempunyai peluang. Setelah ini tidak ada lagi perjuangan. Orang yang dari luar saja pasti berupaya dengan jalan apapun,” ujarnya.
Diakui kalau dirinya punya 139 suara yang dihilangkan. Total 222 suara pengguna. DPT 280 lebih, pemilih aktif 222 suara, 10 suara rusak. 212 suara yang terpakai. “Suara saya dengan NasDem itu 144 suara,” jelasnya.
Dirinya tidak mau takabur karena siapa saja punya peluang merebut kemenangan,” sambungnya menjelaskan, yang bersaing ketat ada tiga yakni Ade Rahmat, Gifari Bopeng dan Djasman Abubakar.
Ade menyampaikan bahwa, semua berpeluang dengan jalan masing- masing. Ini adalah perjuangan terakhir. “Saya memilih tenang tidak berkoar sana sini,” terangnya. (wis)
