TERNATE,Tbn- DPRD Kota Ternate lewat komisi III mencatat, hingga saat ini sampah masih menjadi masalah di setiap kelurahan. Pasalnya, masih terjadi penumpukan sampah di depan rumah warga. Bisa jadi karena kurang taat warga buang sampah.
“Saya setujuh kebijakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang memberlakukan jam pembuangan sampah. Itu butuh kerja sama lintas OPD terkait,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, Anas U. Malik, saat kembali dihubungi, Senin (1/7/2024).
Itu, menurut Anas, penting kerja sama Camat dan Lurah dalam rangka memberikan advokasi, dan sosialisasi ke warga agar tertib dalam membuang sampah sesuai himbauan pemerintah.
“Pemerintah sudah tetapkan jadwal buang sampah jam 20. 00 WIT sampai 22.00 WIT. Itu penting dilakukan sosialisasi, warga tetap buang sampah. Jam 24.00 WIT armada sampah mengangkut sampah buang di TPA. Karena itu peran Lurah penting,” lanjutnya.
Kedua, pengawasan terhadap armada Viar, agar betul-betul dilakukan pengangkutan sampah sesuai dengan fungsi pengawasan. Lurah penting melakukan pengawasan armada Viar karena armada Viar sudah cukup banyak terdistribusi di setiap kelurahan.
Ketiga, harus ada kesadaran masyarakat. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar mendukung kebijakan pemerintah dalam soal tertib membuang sampah sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah,” katanya.
Anas menyampaikan Itu jangka pendek, sedangkan jangka panjang penanganan sampah berbasis industri itu penting dilakukan. Industrialisasi sampah itu penting sesuai dengan RPJMD wali kota.
“Penganggaran bahan bakar minya k armada sampah tahun 2024 sudah menghitung rasio armada roda empat atau Viar dalam satu tahun anggaran. Saya lupa angka pasti besaran yang dianggarkan. Tinggal pengawasan, agar peman faatan itu benar- benar sesuai pagu kebutuhan,” sambungnya.
Yang jadi problem kalau misalnya Viar itu dikasih BBM 1 Minggu 3 kali, itu artinya 1 kali mengangkut ke TPA. Tetapi kalau masyarakat tertib membuang terjadi dua tiga kali terjadi kobsekwensi pada BBM.
“Karena jadwal jam buang sampah itu penting, agar armada satu kali angkut langsung bersih. Kalau ulang-ulang diangkut, konsekwensi pada BBM,” kilahnya. (wis)
