TERNATE,Tbn- Pohon pelindung di Akehuda menuju bandara Ternate, warga tidak bisa potong karena bisa dikenai denda, oleh DLH masih lama baru dipotong. Pohon ancam keselamatan lebih baik dipangkas Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Ketua DPRD Kota Ternate, Rusdi A.IM mengatakan setidaknya dipangkas agar mengurangi beban pohon yang berpotensi roboh atau patah. Itu yang dibersihkan dulu kalau memang belum bisa ditebang atau pangkas langsung.
“Kami sudah sampaikan dan pak wali kota sudah mengiyakan untuk mengantisipasi hal itu. Dengan cara kurangi beban pohon yang berpeluang roboh atau patah,” katanya, di kompleks gedung parlemen Ternate, Rabu (8/1/2025).
Warga tidak dibolehkan menebang pohon atau pangkas. Kalau itu dilakukan berarti warga dikenai denda. Padahal kondisi pohon sen diri terancam keselamatan pejalan kaki, rumah maupun kendaraan yang melintasi dibawa pohon itu.
“Ketika mereka melihat pohon pelin dung ini berpotensi mengancam keselamatan pejalan kaki, kendara an maupun rumah maka warga bisa lapor ke DLH. Jika lapor dua tiga kali tidak digubris, maka lapor langsung ke DPRD,” ujarnya.
Soal usulan pohon pelindung jalan yang ada di Akehuda menuju bandara tersebut diganti dengan anakan cengkih dan pala, namun kalau Rusdi masih ada opsi lain bisa dicarikan anakan pohon yang tidak menimbulkan masalah baru.
“Kalau pala dan cengkih takutnya kedepan masyarakat ada yang claim ini saya punya, yang sana dia punya,” sambungnya. Kalau menu rut Rusdi, kondisi pohon – pohon yang ada ini memang sudah pantas dilakukan peremajaan.
