Ketimpangan Pendidikan, Kirim Guru Berprestasi ke Pulau Terluar

Pendidikan375 Dilihat

TERNATE,Tbn- Kondisi pendidikan saat ini terjadi ketimpangan. Ketimpangan pendidikan di Kota Ternate, antara pusat kota dan tiga kecamatan pulau terluar, dari sisi jumlah guru, fasilitas penunjang dan kualitas guru masih ada perbedaan yang mencolok.

DPRD Kota Ternate melihat secara normatif, kata Junaidi A. Bahrudin, kebijakan wali kota soal pendidikan sudah dari dulu termasuk bagaimana mengangkat kualitas pendidikan di tiga pulau terluar dari walikota dahulu sampai sekarang juga begitu.

“Pada tataran implementasinya tidak dimaksimalkan sesuai apa yang sudah dicanangkan dalam RPJMD atau pun Road Map peningkatan kualitas pendidikan lainnya atau perencanaan sektoral yang ada di Dinas Pendidikan,” katanya, Kamis (2/5/2024).

Kalau normatif juga tidak ada pe rombakan yang signifikan, menurut dia, pemerintah harus mengambil kebijakan yang inovatif dan kreatif sehingga langsung memberikan dampak signifikan atas perubahan atau peningkatan kualitas pendidikan di tiga pulau terluar.

Selain pastikan sarana prasarana pendidikan di Moti, Hiri dan Batang Dua, lanjut Junaidi, yang harus memenuhi standar pendidikan dan juga memastikan ketersediaan sumber daya guru dan inovasi dalam bentuk apa, itu yang harus dipikirkan pemerintah.

“Pemerintah harus memperhatikan atau memberikan porsi lebih pada tiga pulau terluar, menempatkan gurun-guru yang berprestasi yang mendampingi sekolah-sekolah unggulan yang ada di Ternate,” sambung Anggota Komisi DPRD itu.

Guru-guru yang berprestasi itu mengapa tidak dimutasi ke sekolah-sekolah yang ada di Moti, Hiri dan Batang Dua. Paling tidak, selama satu tahun menularkan ke sekolah-sekolah yang ada tiga pulau terluar tersebut.

“Fungsi kontrol Dinas Pendidikan melalui UPTD harus diperankan. Guru-guru yang ditempatkan disana harus pastikan dia mendapat fasilitas standar yang memberikan ke nyamanan dia pada saat melaksa nakan aktifitas belajar mengajar,” ungkap Junaidi.

DPRD melihat selama ini perhatian pemerintah pada pendidikan di tiga pulau terluar, menurut politisi Demokrat ini, itu normatif. Pemerintah melihat guru yang ada di Moti dan Batang Dua sesuai dengan kondisi yang ada saat ini begitu.

“Harusnya bagaimana membuat kebijakan yang ekstrim misalnya mengirim guru-guru berprestasi yang ada di Kota Ternate ditularkan ke sekolah-sekolah yang ada di Moti, soal inovasi belajar-mengajarnya dan soal bagaimana pendampingan di siswa begitu,” tuturnya.

Menurut Junaidi, itu yang perlu dipikirkan pemerintah. Kalau selama ini kebijakan normatif itu tidak memberikan dampak yang signifikan maka sudah harus dipikirkan bagaimana sehingga kualitas pendidikan di tiga pulau terluar ini minimal dia sama dengan yang ada di Ternate.

“Kirimlah guru-guru berprestasi ke sana. Jangan hanya angkat orang test PNS lulus kirim ke Moti. Orang tak ada pengalaman di tempatkan di Moti bagaimana dia, baru berha rap kualitas sama dengan Ternate, tidak masuk akal,” tandasnya. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *