Pemerintah Harus Bedakan Bangun Lapak Kuliner di Obyek Wisata dengan di Pasar

Kota Ternate595 Dilihat

TERNATE,Tbn- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate menyikapi pembangunan lapak kuliner yang berada di lokasi obyek wisata Tolire Besar, kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, yang dinilai tidak sesuai dengan konsep.

Anggota Komisi II DPRD Kota Ternate, Farijal S. Teng, melihat soal pembangunan lapak kuliner pedagang di Tolire Besar sebagai fasilitas penunjang UMKM keliru dari konteks perencanaan.

“Harusnya pemerintah bedakan lapak kuliner di Obyek Wisata dengan lapak kuliner di Pusat Perdagangan (Pasar),” kata politisi PKB itu, saat dihubungi, Minggu malam (12/5/2024).

Kalau objek wisata, menurut Farijal maka pembangunan fasilitas penunjang UMKM harus mengarah pada konsep Tata Wisata yang menjaga Estetika Wisata, sehingga masyarakat ataupun Wisatawan yang berkunjung tidak bosan dengan konsep penataan objek wisata tersebut.

“Kalau lapak di bangun dengan design Pasar seperti di Gamalama maka tentu pedagang tidak menempati lapak itu,” Farijal yang biasa disapa Ijal itu.

Pedagang di Tolire itu, lanjut dia, hampir seluruhnya pedagang pisang goreng dan kelapa muda. jadi konsep pembangunan lapak juga harus sesuai dengan kondisi wisata maupun kebutuhan pedagang sekitar.

“Pemerintah juga harus punya skema agar ada Inovasi baik dari konsep wisatanya maupun dari pedagang terkait dengan dagangan nya, ini sangat penting,” sambungnya menjelaskan.

Butuh pendampingan, pelatihan terhadap pedagang, sehingga inovasi dari produk UMKM tersebut dapat menarik orang untuk berkunjung lebih banyak lagi ke Tolire.

Soal pembangunan fasilitas penunjang UMKM di tempat wisata, Ijal bilang, kedepan pemerintah harus melihat konsep estetika dan potensi wisatanya. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *