Lantai II Banyak Kosong, Ali: Pengelolaan Pasar Masih Perlu Diperbaiki

Ekonomi227 Dilihat

TERNATE-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate serta Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Ternate dinilai tidak serius dalam mengelola pasar, sehingga retribusi pasar yang menguap.

Anggota DPRD Kota Ternate, H. Ali Syarif mengatakan, pengelolaan pasar hingga saat ini masih semrawut dan tidak ada informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan laporan pendapatan setiap saat atau setiap jam.

“Saya sudah sampaikan ke BP2RD agar menyediakan fasilitas penda patan yang bisa memberi informasi atau gambaran pada masyarakat setiap saat atau setiap hari besaran retribusi atau pajak yang diperoleh,” katanya, Minggu (17/11/2024)

Ali mencontohi seperti yang ditemu kan pada saat melakukan studi banding di Sidoardjo, Jawa Timur. Setiap tempat-tempat yang strategi masyarakat bisa melihat informasi gambaran pendapatan dari retribusi yang setiap saat berubah.

“Perubahan pajak atau retribusi tersebut yang setiap saat atau setiap jam, sehingga masyarakat tahu bahwa disitu ada perubahan pendapatan, itu kan menjadi jelas,” sambung mantan wakil ketua dan anggota Komisi II DPRD ini.

Situasi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di Kota Ternate yang serba manual, tapi ada pula yang sudah menggunakan sistem online dan segala macam, namun masih setengah hati.

“Saya sudah sampaikan ke Kepala BP2RD, ia beralasan sudah monitor
pengadaan, tapi dia pe kaki itu sampai sekarang belum ada, pada hal itu sangat fital sehingga tidak ada permainan didalam,” ucapnya.

Itu yang Ali Syarif sangat sesalkan. “Kedepan sudah harus dilakukan penataan dalam pengelolaan pasar, agar masyarakat dapat mengetahui setiap saat wajib retribusi dapat membayar kewajibannya,” ujar dia.

Pengelolaan pasar saat ini, menurut Ali, masih perlu diperbaiki. Begitu pula los yang ada di lantai II pasar Bastiong maupun pasar di Gama lama masih banyak yang kosong. Tidak ada penjual yang melakukan transaksi jual beli di lantai II.

Bila lantai II yang kosong itu dikelola artinya penjual terisi pendapat, menurutnya, retribusi pasar bisa meningkat. “Cuma dong masa bodoh. Penjual semakin banyak, pendapatan tidak maksimal. Petugas-petugas perlu dibenahi,” harapnya. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *