RS Andina Harus Buka Akses Layani Pasien BPJS, Nella: Angka UHC Sudah 80 Persen

Kesehatan18 Dilihat

TERNATE,Tbn-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate melalui Komisi III bersama Dinas Kesehatan membahas program andalan kesehatan Universal Health Coverage (UHC) bagi masyarakat kota Ternate.

“Angka UHC kita progres sudah di angka 80 persen dan sampai sejauh ini manfaat yang dirasakan sangat luar biasa,” ucap Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif, Senin (9/12/2024).

Karena itu, Nurlaela yang biasa disapa Nella meminta komitmen untuk penyelesaian hutang, hutang bawaan di 2023 senilai Rp 6 miliar ditambah alokasi APBD 2025 itu harus setara dengan jumlah penerima bantuan iuran.

“Kami berharap konsentrasi kita akan ada rapat tindaklanjut dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dan komisi II dan BPJS kaitan dengan optimalisasi untuk alokasi PBI Nasional atau APBN karena beban APBD kita cukup besar di angka Rp 17 Miliar setiap tahun,” katanya.

Nella mengatakan, kalau kita bisa optimalkan database penerima bantuan iuran yang nanti mereka didorong sebagai jaminan dari pemerintah pusat lebih kepada PBI penerima bantuan iuran dari anggaran pusat dan provinsi ini bisa mengurangi beban APBD.

“Target kami komisi III mendorong beban APBD harus di angka Rp 7 sampai Rp 10 miliar supaya bisa terdistribusi dengan program pelayanan kesehatan dan program prioritas lainnya. Kedua, kita ingin memperluas fasilitas kesehatan khusus untuk rumah sakit ibu dan anak Andina,” tuturnya.

Meskipun Rumah Sakit Andina rumah sakit swasta tapi progres pelayanan dia terhadap masyarakat kota Ternate itu berkisar 5.000 kepe sertaan lebih dalam satu tahun
“Jadi angka kelahiran ibu hamil cukup tinggi di kota Ternate sementara fasilitas kesehatan harus diperluas,” ujar dia.

Kendalanya, menurut Nella, mereka tidak bisa melayani pasien dengan BPJS makanya komisi III wanti wanti RS Andina ini harus dibuka akses sebagai fasilitas kesehatan yang melayani pasien dengan BPJS supaya memudahkan kepada masyarakat.

“Kendala soal aturan dan administratif yang disampaikan oleh BPJS tadi tapi secara aturan di mungkinkan ada solusi bahwa RS Andina segera menjadi rumah sakit rujukan yang melayani pasien dengan BPJS,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *