Dinas Pendidikan Belum Serius Urusi Pendidikan di Ternate

Pendidikan198 Dilihat

TERNATE,Tbn- Temuan anggota DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif bahwa, di Ternate Tengah sebagian plafon ruang belajar Sekolah Dasar (SD) rusak parah. Toilet tidak sesuai rasio siswa dan guru dan toilet tersebut kotor.

Dari kondisi ini, dirinya menyarankan BOSDA dialihkan untuk perbaikan MCK dan ruang kelas. Karena ang garan BOSDA ini diduga “disalah gunakan” oknum Kepala Sekolah untuk mempertahankan jabatan. Temuan ini di sikapi akademisi.

Akademisi Unkhair Ternate, DR. Syahril Muhammad mengatakan, mestinya Kota Ternate dianggap sudah menyamai daerah-daerah di Provinsi lain. Ternate menjadi standar mutu karena pusat-pusat akses yang mudah sekali diakses.

“Kita berharap Ternate menjadi contoh baik non fisik berupa manajemen pengelolaan tata sekolah, manajemen kurikulum, kompetensi guru, pengawasan itu dan menjadi teladan, contoh bagi sekolah lain,” katanya, Kamis (23/1/2025)

Berikut sarana prasarana yang terbatas, lanjut Syahril, ini mesti menjadi perhatian penuh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate dan Pemerintah Kota Ternate.
“Jangan mengabaikan karena ada ukuran bahwa mutu itu akan terlihat ketersediaan fasilitas sarana prasa rana yang baik,” sambungnya.

Maka dipastikan suasana pembela jaran lebih kondusif. “Itu yang kita harapkan akan tetapi dengan berjalannya waktu Kota Ternate sebagai contoh bagi daerah lain, tapi kenyataannya tidak,” ujarnya.

Padahal Disisi lain pemerintah sudah alokasikan dana BOSDA yang diperuntukkan untuk sarana prasarana dan pengembangan mutu dan sebagainya. “Akan tetapi dana BOSDA yang digunakan dari tahun ke tahun belum memberikan dampak positif terhadap ketersediaan sarana prasarana pendidikan di kota Ternate terutama pelayanan seperti MCK, ruang belajar yang tidak memadai,” ucapnya.

Ternate Tengah, menurut Syahril harusnya menjadi contoh. Jangan jangan di Moti lebih baik dari Kota Ternate Tengah. “Itu kan bisa juga karena sepintas saja juga ke sekolah mengawasi mahasiswa PPL itu ternyata banyak juga siswa tidak berimbang dimana banyak siswa yang diterima tapi kesediaan kelas terbatas,” tuturnya.

Menurut dia, ini sebenarnya Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate memaksakan diri untuk menampung peserta didik, tetapi tidak memperhatikan fasilitas dukungan lainnya. “Ini menjadi tantangan bagi Dinas Pendidikan lebih progresif lebih memperhatikan sarana prasarana, ketika hujan sekolah sebagian bisa basah. Ini sangat disayangkan,” katanya.

Syahril mewanti-wanti sekali-sekali Dinas Pendidikan Bagian Pengadaan harus memperhatikan jangan hanya soal pengembangan lainnya, apalagi Kepsek Kepsek soal kenaikan pangkat dan lainnya.

“Kondisi ini sebagai akademisi saya melihat Dinas Pendidikan belum serius mengurusi pendidikan di Kota. Padahal pejabat, walikota dan lainnya mereka lalu lalang melewati sekolah-sekolah itu tapi itu tidak menjadi perhatian penuh,” ujarnya.

Sebagai akademisi, Syahril meminta kepada Dinas Pendidikan ingat pesan ini kalau ingin meniti peradaban mutu menyambut tahun emas 2045 maka tentu memperhatikan sarana pendidikan perlu ditingkatkan.

Menurutnya, pendidikan menjadi urat nadi dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas agar kita memberi jaminan terhadap generasi muda saat ini menyambut masa depan dengan kualitas yang baik. “Itu dilakukan jika Dinas Pendidikan memiliki perencanaan yang matang menjajaki kolaborasi,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *