TERNATE,Tbn- Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hasil pengamatan hilal dengan teropong di lantai III mena ra Afetaduma, Pulau Ternate, Kota Ternate, ternyata hilal tidak terlihat karena awan tebal di ufuk barat.
Kepala Stasiun Geofisika Ternate, Gede Eriksana Yasa menjelaskan bahwa, pengamatan hilal di lantai III menara pemantau, ternyata hilal tidak terlihat karena awan yang sangat tebal di ufuk Barat.
“Pengamatan memang kita lakukan lebih dari 17 menit, tetapi sebenarnya pengamatan saat bulan matahari mulai tenggelam itu waktunya untuk melihat hilal itu 17 menit selama 17 menit,” terangnya, Jumat malam (28/2/3025).
Pengamatan hilal dilakukan. “Terus
lewat dari 17 menit itu sudah kita tetap amati sampai sekarang masih tertutup awan di ufuk barat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Amar Manaf mengatakan, sudah dijelaskan oleh BMKG Kepala Stasiun Geofisika Ternate bahwa sore ini kita semua sekalipun menggunakan alat tidak bisa melihat hilal karena awan tebal.
“Karena itu apapun yang kita dapatkan sore ini semuanya kita akan laporkan ke pemerintah pusat sebagai bahan rapat isbat menentukan satu Ramadhan 1446 H/2025 M,” ujarnya.
Amar bilang, apapun yang kita mi liki baik sumber daya maupun teknologi tapi daerah tidak punya kewenangan menetapkan itu. Itu hak absolut pemerintah pusat. “Saya berharap, bermohon kita bersabar sampai selesai rapat isbat nanti,” katanya.
Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly menyampaikan kurang lebih ada 125 titik dan untuk yang 36 titik itu dari BMKG. Paling tidak semua titik ini sifatnya pemantauan, nantinya melalui Kementerian Agama BMKG akan melaporkan sebagai data ataupun informasi dalam proses sidang isbat pada malam hari ini.
“Sehingga atas nama pemerintah kami pun juga harus menunggu apa yang menjadi keputusan pada mala m hari ini apakah besok (1 Maret), satu ramadhan atau tanggal 2 Maret satu ramadhan kita sama- sama menunggu keputusan dari pemerintah,” tuturnya.
Jika ada perbedaan awal puasa atau satu ramadhan di masyarakat, Rizal bilang pihaknya tetap meng hormati. “Untuk yang sudah melaksanakan duluan besok, kami tetap menghormati itu,” ungkapnya.
Meski begitu, pemerintah melalui Kementrian Agama telah menetapkan awal ramadhan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan itu diambil berdasarkan sidang isbat yang digelar di kantor Kemenag pada Jumat (28/2/2025) tadi.