Bedah Buku Pilkada di Negeri Para Raja

Politik187 Dilihat

TERNATE,Tbn- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengadakan Publikasi Hasil Pengawasan Pilkada tahun 2024. Hasil pengawasan tersebut dituangkan dalam bentuk sebuah buku yang sudah dilaunching.

Launching dan Bedah Buku Pilkada di Negeri Para Raja, Jejak Pengawasan Spirit Mengawal Demokrasi Bermartabat, berlangsung di Pen dopo Bukit Pelangi, kawasan Jati Perumnas, Ternate Selatan, Kota Ternate, Sabtu (3/5/2025).

Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Hj. Masita Nawawi Gani dalam buku ini, menyampaikan bahwa, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Negeri Para Raja memiliki dinamika tersendiri.

“Meski tak seutuhnya, karya ini telah memotret jejak pengawasan efektif yang dilakukan oleh Bawaslu Malu ku Utara di setiap tahapan, de rap langkah preventif yang ditunaikan pun tugas penanganan pelang garan yang dikerjakan,” katanya.

Masita mengatakan, karya ini adalah bukti konsistensi Bawaslu Maluku Utara dalam menjaga tradisi intelektual dan literasi demokrasi di Jazirah Kie Raha maupun Indonesia.

“Kami bersyukur buku ini hadir untuk mengulas upaya-upaya yang dilakukan Bawaslu Malut selama proses Pilkada Maluku Utara. Buku ini menunjukan komitmen Bawaslu Maluku Utara dalam menghidupkan tradisi intelektual dan literasi demokrasi di Malut,” ucapnya.

Buku setebal 207 halaman ditulis oleh Rusly Sarah (komisioner Bawaslu Malut) dan Hendardi (staf Bawaslu). Buku ini dikritisi akademi si, sastrawan dan peneliti maupun insan pers dan penulis yang sudah menghasilkan karya tulisnya.

Manusiawi bila buku pilkada di negeri para raja ini masih terdapat kekurangan, itu wajar. Apalagi waktu yang terbatas hanya 2 bulan bisa merampung sebuah buku, yang merekam data dan jiwa dari kerja pengawasan.

“Kerja pengawasan yang dilakukan Bawaslu Malut mengajarkan kita bahwa pencegahan tidak hanya bisa dilihat sebagai program kerja semata. Ia adalah gerakan sosial yang menumbuhkan kesadaran kolektif,” ucap Lolly Suhenti, Bawaslu RI.

Yang menarik dari buku ini, penulis mengusung Halsel, Tak Lagi Hal Selalu. Salah satu judul di buku ini perlahan tapi pasti menghilang stig ma miring yang menempel ketat dan lekat di setiap momentum poli tik di Halmahera Selatan (Halsel).

Memang tak bisa pungkiri bahwa di Pemilu Legislatif 2024, Halmahera Selatan jauh beda dengan perhelatan Pilkada Halmahera Selatan 2024 yang berjalan mulus tak bergelombang. Itu tergambar dengan jelas di halaman 162-169 dalam buku ini.

Tak kalah menarik dalam buku ini, Tragedi Bela 72 dan Cagub Pengganti. Penulis menggambarkan keja dian tragis yang menghebohkan masyarakat Maluku Utara dengan meninggalnya Benny Laos, Cagub Maluku Utara nomor urut 4 yang berpasangan dengan Sarbin Sehe.

Partai-partai koalisi musyawarah dan bersepakat, akhirnya tim pemenang mengajukan Sherly Tjoanda, istri mendiang Benny Laos, sebagai calon Gubernur pengganti. Sherly pun bertarung sebagai salah satu kontestan Pilkada Maluku Utara.

Gaya menulis dan bertutur di buku ini, muda dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Sang penulis meng akui penuh kehati-hatian merampung buku ini dalam menjaga tradisi intelektual dan literasi demokrasi di Jazirah Kie Raha.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *