TERNATE – Aspirasi masyarakat yang paling urgen, yaitu jalan tani menuju Jere Tabona. Saluran air (got) perbatasan kelurahan Ubo-Ubo Tabona dan saluran air di depan SMA Negri 2 serta Masjid Alauddin lorong Ubo-Ubon.
Anggota DPRD Kota Ternate daerah pemilihan (dapil) II Ternate Selatan- Moti, Ade Rahmat Lamadihami, menyampaikan, itu aspirasi masya rakat yang mendesak dilaksanakan yaitu jalan tani menuju Jere (keramat) Tabona.
“Penduduk Ubo-Ubo, Kayu Merah dan beberapa berkebun disitu. Jalan menuju kesitu sudah mc-0, cuma proyek itu putus kontrak tidak jelas apa alasan,” katanya, di depan kantor Lurah Mangga Dua Utara, Ternate Selatan, Rabu (14/5/2025).
Jalan ini juga, menurut dia, merupa kan kan menuju situs wisata religi atau wisata sejarah karena disitu ada keramat Tabona, salah satu makam keramat atau makam yang disematkan oleh masyarakat Ternate.
Jalan ini akses menuju wisata religi dan jalan ini pun menuju perkebunan cengkih dan pala. Petani ke kebun bila jalan tidak bagus nanti jatuh. Kalau jalan bagus mereka bisa gunakan kendaraan, bisa memudahkan mereka dalam hal melakukan aktivitas perkebunan.
Kedua saluran air di perbatasan Ubo-Ubo. dan Tabona, menurut Ade, disitu yang paling urgen ada dua titik, yaitu disitu ada pipa induk PDAM cukup besar. Kalau setiap hujan di pipa PDAM itu kalau tidak ada sampah aman, tapi kalau ada sampah terjadi penumpukan disitu.
Titiknya di gapura perbatasan Ubo-Ubo dan Tabona. “Seharusnya digali lebih dalam. Saya sudah turun lihat, saluran ini harus digali lebih dalam lagi. Cuma itu resiko kita harus tutup jalan sementara,” kata melanjutkan.
Karena itu termasuk akses jalan utama dibagikan belakang. Cuma memang apa boleh buat terpaksa harus ditutup dulu. Karena ini urgen dan penting, sebab masih hujan pasti disitu menumpuk.
Begitu pula saluran air di depan SMA Negri 2, menurut Ade, kurang lebih sekitar 1,8 kilometer dari depan SMA 2 sampai ke jalan Jan ujung. Pinggir-pinggir saluran itu ada yang sudah longsor, terkikis atau sudah “makan diri” saluran.
Ketiga Masjid Alauddin di lorong Ubo-Ubon. Mesjid ini dia seng bocor, tetesan air merembes yang merusak konstruksi plafon itu. Sehingga yang ditakutkan jangan sampai plafon itu jatuh pada orang sementara melaksanakan shalat.
“Badan Sarah masjid itu meminta perhatian saya untuk bisa memperjuangkan ke pemerintah kota dalam hal ini Bagian Kesra dapat memperbaiki rumah ibadah tersebut,” pungkasnya (***)