Warga Rua Minta Walikota Realisasi Janji Bangun Pelabuhan Labuh

Kota Ternate160 Dilihat

TERNATE – Anggota DPRD Kota Ternate, Bahtiar Mole mengatakan, warga kelurahan Rua, kecamatan Pulau Ternate, meminta Wali Kota agar segera merealisasikan janji bangun pelabuhan labuh untuk masyarakat nelayan Rua.

“Pelabuhan labuh itu merupakan tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan melakukan bongkar muat ikan, serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya,” kata Bahtiar, di gedung parlemen Kota Ternate, Rabu (14/5/2025).

Bahtiar menyampaikan bahwa, disela-sela reses ada permintaan dari masyarakat ketika ada janji pak Wali terkait pelabuhan labuh. “Kalau boleh janji pak wali itu direalisasi perikanan labuh di kelurahan Rua,” ungkapnya.

Selain pelabuhan labuh yang dijanjikan wali kota, menurut Bahtiar, ada permintaan warga jalan pertanian. Begitu pula banyak hal yang terkait dengan pemuda, pengembangan kreatifitas anak muda seperti sepak bola dan volly.

“Pengembangan kreativitas pemuda tersebut harus kita siap lapangan lapangan sepak bola maupun lapangan bola volly, agar anak muda tersebut bisa mengembangkan bakat dalam sepak bola maupun bola volly,” ujarnya.

Politisi partai Golkar ini sangat mendukung hal itu, cuma nanti dilihat kondisi karena saat ini diterapkan Inpres nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi angga ran. “Saya juga saran kan warga ikut dalam koperasi me rah putih dengan beberapa persyaratan yang harus diselesaikan,” tuturnya.

Saat reses tadi malam atau Selasa malam (13/5/2025) lampu padam, Bahtiar pun bereaksi. “Kalau secara pribadi saya sangat kecewa. Reses itu penting untuk masyarakat, saat mati lampu masyarakat pusing apa lagi saya lebih pusing,” katanya.

Bahtiar menyatakan, masyarakat berapi-api mau menyampaikan keluhan mereka, tiba-tiba lampu mati atau lampu padam. Saya secara pribadi merasa kecewa. Lampu boleh padam tapi harus ada pemberitahuan, agar reses ini kita bikin di siang hari,” sambungnya.

Reses di kelurahan Rua itu, menurut Bahtiar, harus dibikin pada malam hari. Reses dibikin siang, masyarakat sibuk, nelayan melaut maupun petani ke kebun dan pegawai ke kantor. “Jadi yang waktu luang cuma malam hari,” tandasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *