TERNATE – Festival Kora-kora 2025 dibuka oleh Asisten Deputi Event. Daerah, Kementrian Pariwisata. Festival ini salah satu dari 110 event terbaik masuk dalam karisma Event Nusantara (KEN), program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Asisten Deputi (Asdep) Event Daerah, Kementrian Pariwisata, Reza Fahlevi, menyampaikan bahwa, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan 110 event terbaik, salah satunya Festival Kora-Kora.
“Ini tentu ada kolaborasi, karena ada keunikan dari sisi konsepnya dalam mengangkat nilai-nilai lokal dan tentunya memberikan dampak positif,” katanya saat membuka Festival Kora-Kora 2025, di Taman Nukila, Kamis sore (19/6/2025).
Momentum ini diharapkan ada nilai tambah dan ruang untuk kreatifitas sekaligus pelestarian nilai-nilai bu daya. “Dan kita harapkan dengan event ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Maluku Utara khususnya Kota Ternate,” ujarnya.
Asdep mengatakan, memang salah satu strategi pengembangan pariwisata itu adalah dengan menyelenggarakan event karena dianggap sebagai salah satu media
yang cukup efektif dalam meningkatkan kunjungan, mengangkat citra daerah dan mempercepat pengembangan pariwisata daerah.
Reza bilang bisa lihat dengan berbagai contoh-contoh di dunia dan di Indonesia. Banyak kota-kota yang maju karena event baik event budaya, event olahraga, maupun event religi bahkan sekarang trend event sepeda, event maraton.
“Kami tentu sangat berharap Kota Ternate yang punya kekayaan nilai sejarahnya, dengan alam yang sang at indah-menawan, akan diperkuat lagi dengan event-event yang sudah dan bakal diselenggarakan,” sambungnya menjelaskan.
Jadi kalau di Maluku Utara hari ini ada Festival Kora-Kora, ada Festival Teluk Jailolo, ada Festival Morotai, bahkan ada pula Festival sejenis dan kedepan ada lagi event-event itu yang akan menjadi daya tarik mendatangkan wisatawan.
Event bukan sekedar festival. Event lebih bermakna dari itu, event akan memberikan dampak positif dan menciptakan UMKM, event menjadi ruang edukasi dan sebagai momen tum untuk kita memperkenalkan seni tradisi bagian dari kelestarian.
“Saya kira tentu harapan kami kede pan semakin banyak event-event. Kita juga doakan pak Wali dan dilancarkan tugas-tugasnya untuk membawa kemajuan di Kota Ternate,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Ternate, H. M. Tauhid Soleman mengatakan, bulan sekedar pesta budaya, bukan pula sekedar hiburan. “Ini adalah manifestasi dari jiwa maritim, kebesaran sejarah, dan semangat persatuan yang telah diwariskan oleh leluhur kita, para pelaut tangguh dari Maluku Utara,” ucapnya.
Tauhid menjelaskan, kora-kora bukan hanya perahu tapi simbol kejayaan, simbol gotong royong, dan simbol kebudayaan bahari yang mendunia. “Kita patut berbangga karena Festival Kora- kota sudah menjadi Kharisma Event Nusantara 2025,” lanjutnya.
Sebuah penghargaan bergengsi dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menandai bahwa, Ternate telah menandai bagian dari denyut utama Destinasi Budaya Nasional.
Dan menjadi bagian dari 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2025. Ini menunjukan komitmen bersama jajaran Pemerintah Kota Ternate dalam mengembangkan sektor pariwisata melalui penyelenggaraan event.
Wali Kota bilang, festival ini bukan hanya milik Ternate, ini milik seluruh anak bangsa, disini kita saksikan aktraksi perahu kora-kora, pertunjukan seni tradisional, pameran UMKM. Semua menjadi ruang untuk merayakan kemajemukan dan keharmonisan.
“Saya mengajak kita semua bukan hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku aktif dalam menjaga, mengembangkan dan melestarikan budaya kita.Ternate bukan hanya tentang sejarah, tapi tentang masa depan,” sambungnya.
Melalui festival ini kita dorong pertumbuhan ekonomi kreatif, pergerakan sektor pariwisata dan kebangkitan entitas lokal yang membanggakan serta menjadikan Ternate sebagai Kota Rempah, sebagai Destinasi Wisata yang inklusif, berkelanjutan dan mendunia. (***)
