Penataan Pasar Syariah Sasa, Amin: Tempat Sampah Gandengan

Ekonomi169 Dilihat

TERNATE – Lima anggota DPRD Kota Ternate melakukan reses masa persidangan ke-III, ke kantor Lurah Sasa dan Pasar Syariah Bahari Berkesan di kelurahan Sasa, kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Rabu (10/9/2025).

Kelima anggota dewan dapil Terna te Selatan-Moti melaksanakan reses di Sasa, yaitu Amin Subuh, Ali Syarif, M. Ghifari Bopeng, Ridwan AR, dan Hj. Naila Ibrahim. Mereka menemukan dua masalah yang harus diperhatikan Pemkot Ternate.

Reses dilakukan secara kelompok di Sasa itu, menurut Amin Subuh, banyak masukan yang didapatkan dari Lurah Sasa. Pertama, prioritas masalah sampa h. Jadi sepertinya problem sampah ini sama dengan keluhan-keluhan sebelumnya.

Begitu pula di tempat lain juga se perti itu. Sampah ini harus menjadi prioritas yang harus pemerintah se lesaikan. Yang diminta tadi tempat sampah bergerak yang pakai gande ngan. “Kalau saya, itu yang paling baik dan bagus,” ujarnya.

Dulu misalnya, kata Amin, ada tem pat sampah yang dibuat beton. Cuma, lanjut dia, tidak terlalu bagus karena terkadang dari sisi kebersihan tidak terjamin. “Kalau dengan tempat sampah bergerak yang gandengan, saya kira itu bagus,” ucapnya.

Permintaan Lurah Sasa tempat sampah bergerak yang gandengan tersebut, menurut Amin, merupakan suatu solusi yang bagus. Karena misalnya kalau tidak setiap kelurahan satu, dua kelurahan satu tempat sampah bergerak yang gandengan.

Jadi nanti tiap hari mobil/truk sampah itu datang ambil/tarik dan bawah. Misalnya, dia taruh yang baru, dia ambil yang sudah ada muatan dan buang. Begitu juga besok, dia datang ganti yang baru & yang lama dia tarik dan buang.

Kalau ini bisa berjalan bagus, ini salah satu solusi terkait sampah. Kebetulan di Sasa itu sesuai infor masi Lurah, ada dua perguruan tinggi (UMMU dan STIKP,), mahasiswa kontrakan juga banyak disitu, produ ksi sampah tak bisa dihindari.

“Ini perlu harus diselesaikan masa lah sampah. Nanti kita teruskan masalah ini ke Pemerintah Kota, dengan harapan ini menjadi perhatian dan prioritas untuk diselesaikan,” tutur politisi partai Golkar itu.

Kedua, pasar Syariah Sasa. “Kita langsung turun ke lapangan. Kita ada sekitar lima atau 6 orang tinjau lokasi pasar. Kami akan memberi kan masukan kepada Pemerintah Kota, agar pasar ini segera ditata lebih bagus lagi,” ungkapnya.

Penataan pasar Sasa ini sehingga masyarakat yang jualan di pinggir jalan bisa diarahkan masuk disana. Itu salah satu yang sangat bagus. Ini dalam rangka kita memecah kemacetan di pusat kota, di seputaran Gamalama terutama terminal angkot dan pasar higenis.

Amin bilang, pecahkan konsentrasi orang yang hanya terpusat ke kawasan Gama lama dengan cara memfungsikan Pasar Syariah Sasa, Pasar Bastiong harus ditata lebih bagus lagi mau pun Pasar Dufa-Dufa.

“Sehingga masyarakat dalam mela kukan proses transaksi jual beli tidak hanya terpusat atau terkonsentrasi di pusat kota, tetapi transaksi jual beli tersebut dapat terbagi pada beberapa pasar yang ada,” ungkap Amin.

Contoh masyarakat dari Ngade sampai Rua dan sekitarnya bisa ke Pasar Syariah Sasa. Kalumata sampai ke Toboko masuk ke Pasar Bastiong. Warga Ternate Barat dan sebagian kecil Ternate Utara masuk di Pasar Dufa-Dufa.

“Kalau itu bisa dilakukan bagus sekali. Kami berharap dengan hasil reses ini dan masukan-masukan dari lapangan ini diteruskan ke pemerintah. Kita kawal itu dan semoga bisa dilaksanakan oleh pemerintah kota,” tandasnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *