TERNATE,Tbn – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate yang mengelola Retribusi Pasar dan Pertokoan hingga bulan Juli hampir mencapai angka Rp 8 miliar dari target Rp 13,5 miliar pada tahun 2024.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate, Nursidah Dj. Mahmud menyampaikan bahwa, retribusi pasar dan pertokoan perlahan tapi pasti menunjukan kemajuan dalam mengelola retribusi tersebut.
“Trend penarikan retribusi pasar tersebut mengalami kenaikan. Kalau yang harian biasanya Rp 2 juta sekarang sudah menebus angka Rp 5 juta bahkan hampir Rp 6 juta,” katanya, di gedung DPRD Ternate, Selasa (6/8/2024).
Kenaikan retribusi ini, menurut Nursidah, penagihan atau pembayaran retribusi tersebut menggunakan sistem aplikasi e-payment atau aplikasi pembayaran digital.
“Retribusi pasar dua triwulan ini sudah capai. Triwulan I capai Rp 2 miliar kemudian naik menjadi Rp 5 miliar pada triwulan II. Dari bulan Januari hingga Juli 2024 sudah capai 7 miliar bahkan hampir menembus angka Rp 8 miliar,” lanjutnya.
Target retribusi pasar dan pertokoan tahun 2024 senilai Rp 13, 5 miliar dongkrak PAD Kota Ternate tahun ini. “Target Rp 23, 5 miliar itu Insya Allah bisa capai diakhir tahun, karena tarik retribusi tinggal Rp 6 miliar lagi,” ungkapnya.
Nursidah juga bilang, pagu anggaran Disperindag yang tertuang dalam KUA-PPAS tahun 2025 senilai Rp 13 miliar dibanding tahun 2024 yang capai angka Rp 16 miliar
atau berkurang sekitar Rp 3 miliar.
Alokasi anggaran itu untuk program sarana prasarana, program bidang industri, perdagangan serta program pengendalian pengawasan pasa r. Nilai anggaran berkurang otomatis berpengaruh pada penyesuaian/ pengurangan anggaran.
Nursidah menyebut, pemberdayaan berarti orang-orang yang mau dilantik akan berkurang. “Yang paling penting dan perlu itu sarana prasarana perdagangan, rehabilitasi sarana pasar dan satgas pasar, yang lain-lain itu hanya tambahan saja,” tandasnya. (wis)
