Komisi III DPRD Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Akehuda

Kota Ternate38 Dilihat

TERNATE,Tbn- Komisi III DPRD Kota Ter nate lewat Ko misi III bidang Pembangunan dan Kesra didampipingi Dinas PUPR meninjau lokasi terdampak banjir di kelurahan Akehuda, Ternate Utara, Kota Ternate, akibat terjadi hujan deras.

Hujan dengan intensitas tinggi landa wilayah Kota Ternate, Maluku Utara pada Minggu (15/12/2024) pagi hingga sore hari. Curah hujan tersebut sebabkan naiknya debit air dan membuat tanggul jebol hingga menggenangi permukiman warga.

Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, M. Syaiful mengungkap, pihaknya melaksanakan kunjungan di beberapa titik terdampak bencana banjir di kelurahan Akehuda, Ternate Utara, Kota Ternate.

“Dorang masih butuh bantuan dan perbaikan drainase maupun penge rukan sedimentasi dalam saluran primer, perbaikan tata ruang serta dua unit rumah yang rusak terletak di tebing,” katanya, Selasa (17/12/2024).

DPRD, menurut Syaiful, pemerintah kota cepat tanggap melakukan mitigasi. “Jadi saya rasa hampir di seluruh Kota Ternate ini terdampak ban jir kemarin. Pemerintah kota harus melakukan mitigasi untuk bagaimana petakan titik-titik rawan bencana banjir segera diantisipasi,” ujarnya.

Dua rumah di Akehuda yang berada persih di tebing itu, Syaiful bilang, Komisi III sudah minta Dinas PUPR dan BPBD mengecek apakah ada mereka punya IMB dan sertifikat. Karena menurut komisi III punya pengamatan di titik tersebut tidak bisa dibangun bangunan.

“Kalau mereka punya surat- surat lengkap, maka Pemerintah kota Ternate harus merelokasi dorang (mereka). Mereka harus dikasih pindah dan Pemkot tanggung jawab mereka punya rumah dan lain sebagainya,” ucap dia.

Saluran primer dekat talud bandara
sudah dipenuhi sampah dan me numpuk sedimentasi, ketika turun hujan dengan intensitas tinggi, air menguap keluar masuk ke rumah warga. Ini sudah sering terjadi setiap hujan mengguyur Akehuda.

“Kita akan koordinasi dengan pihak bandara dan Dinas PUPR akan mengeruk sedimentasi yang menumpuk di saluran primer itu. Pengerukan sedimentasi yang ada, sehingga saluran tersebut bisa berfungsi dengan baik,” tuturnya.

Sementara di jembatan Ngade Sone, kata politisi Golkar ini, pihak Dinas PUPR turun menurut mereka masih batas aman.Komisi III sudah minta mereka lakukan mitigasi disitu kira-kira cara apa yang aman, agar warga di area situ bisa nyaman, bisa tidur senang dan segala macam

Laporan dari orang PUPR di area situ masih tahap aman. Yang bermasalah itu disamping kantor Lokamonitor di kelurahan Toboleu dan di RT 14. PUPR sudah cek nanti dorang hitung-hitungan disitu jalan keluar cepat seperti apa, karena di Lokamonitor saluran baru yang baru dibangun tahun kemarin.

Kalau bangunan baru tidak bisa diutak-atik dalam jangka waktu lima tahun. “Cuma saya bilang saluran baru tapi percuma karena tidak ada efek terhadap penang gulangan banjir, maka tadi sudah koordinasi dengan PUPR sementara cek kira-kira solusi bagaimana dan kalau boleh pemba gian aliran air ke barangka di Sabia,” ujarnya.

Penanganan pengungsi di SKB, ungkap Syaiful, sejauh amatan komisi III masih bagus karena kebutuhan yang mereka butuhkan seperti selimut, kasur dan lain-lain masih terpenuhi dinas terkait.

“Hanya saja torang minta kepada pemerintah kota agar warga terdampak banjir di Akehuda setelah mereka kembali ke rumah masing-masing ada bantuan seperti kasus pada mereka karena amatan komisi III dorang punya kasus sudah tidak layak pakai semua,” pintanya.

DPRD meminta wali kota kalau boleh meninjau langsung daerah- daerah terdampak banjir tersebut. “Karena sudah sering kali utusan Pemda turun bilang begini begitu sampai hari ini tidak ada dia punya tindaklanjut,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *