Tak Terima Didemo, Penjabat Adm Kaforing Diduga Melakukan Tindakan Arogansi Terhadap Masyarakat

Info Tabaus627 Dilihat

SBT, Tbn- Tindakan tidak terpuji di lakukan penjabat kepala Administratif (Adm) Kaforing, Petuanan Negeri Dai, kecamatan Pulau Gorom, Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, Muhammad Tamsi Adi terhadap warga merupakan tindakan arogansi terhadap masyarakat.

Kronologis kejadiannya pada Senin (24/02/2025) sekira pukul 10:12 Wit penjabat bersama adik sepupunya bernama Akim Adi mendatangi rumah warga lalu menendang pintu hingga rusak. Selain pintu, meja makan yang berada didepan rumah juga ikut dirusak. Kejadian tersebut berawal dari warga melakukan aksi protes terkait transparansi anggaran desa yang selama ini tidak terbuka soal pengelolaan anggaran desa dari tahun ke tahun.

Asis salah satu warga Adm Kaforing, mengatakan perlu diketahui bahwa aksi ini adalah aksi lanjutan dari masyarakat Adm Kaforing datang pada hari selasa tanggal 10 februari 2025 yang lalu di kantor desa Adm. Kaforing kecamatan. Pulau Gorom terkait kinerja Program desa tahun 2024 yang kemudian tidak adanya transparansi anggaran desa.

Diantaranya Pengadaan WC (MCK) dalam hal ini hanya 16 unit namun belum selesai juga secara permanen, dan warga yang lain ingin menyampaikan kepada pemerintah desa apakah pengadaan WC hanya berlaku untuk 16 Kepala Keluarga saja yang notabenenya jumlah KK yang berjumlah kurang lebih 154 KK di desa Adm Kaforing.

“Anehnya, belum ada penjelasan terkait pekerjaan diatas, lanjut lagi pengadaan program kampor HOCK, dan bronjong, rompong, mesin dan spit bot, dan lagi-lagi tidak ada lagi transparansi anggaran, entah dari mana pengusul itu dibuat tidak tau anggaranya dari mana dan anehnya lagi kebijakan yang di perintahkan dari penjabat Adm Kaforing kepada salah satu kepala dusun yakni (M.Yusup Adi) yang dalam hal ini adik kandungnya sendiri dari penjabat kaforing, untuk menjalankan program desa tampa ikut serta aparat desa yang lain-lainnya”, terangnya

Menurutnya, aksi ini merupakan bentuk mosi tidak percaya dengan sistem pemerintahan yang hanya menggunakan kebijakan dari jauh, yakni lewat telpon namun dengan aksi 10 februari akhirnya pada tanggal 19 februari 2025 penjabat Hadir di Adm. Kaforing yakni (Muhamad Tamsi Adi) dengan harapan masyarakat perlu kiranya bentuk menyikapi penyampaian aspirasi masyarakat menyangkut anggaran desa dapat di evaluasi.

Ternyata selama 4 hari di desa Adm Kaforing akan tetapi tidak ada kebijakan yang ditindak lanjuti, seakan-akan acuh tak acuh sehingga pada hari Senin 24 Februari 2025, jadi kehadiran penjabat di desa Adm Kaforing bukan menyelesaikan masalah malah menambah masalah.

Sehingga masyarakat kembali melakukan aksi guna penyampaian aspirasi kembali di depan rumahnya Ketu BPNA Adm Kaforing dalam Hal ini (Nasar Adi ) selaku ayah kandungnya Dari penjabat aktif Adm Kaforing. Saat melakukan aksi menanyakan keberadaan penjabat Adm Kaforing, namun ketua BPNA mengatakan penjabat suda berangkat, baru datang menyampaikan pendapat.

Pada saat itu aksi berlangsung, mungkin ada informasi sampai ke penjabat saat itu pejabat menunda ke berangkat lalu balik dan kemudian bukan menggunakan langka-langka penyelesaian malah menggunakan tindakan arogansi dengan brutal memasuki salah satu ruma warga Adm kaforing atas nama Salman Kelirey.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *