Naila Ibrahim, Aktivis yang akan Perjuangkan Kualitas Pendidikan di Ternate

Pendidikan351 Dilihat

TERNATE,Tbn- Pemilu 2024 boleh mengubah nasib Nj. Naila Ibrahim adalah aktivis perempuan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sejak 1989 silam di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Kelurahan Dufa-dufa.

Ibu dua orang anak ini sebagai ASN kemudian memilih pensiun dini dari Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara (Malut) dan mengikuti kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) di Kota Ternate, Dapil II Ternate Selatan dan Moti.

Punya latar belakang sebagai guru, politisi Partai Persatuan Pembangu nan (PPP) ini menjadi satu perempuan dari partai berlogo Ka’bah ini, yang terpilih menjadi anggota DPRD Kota Ternate.

Dalam pleno rekap perolahan suara yang ditetapkan KPU Kota Ternate kemarin Caleg nomor urut 3 dari Partai Persatuan Pembanguma (PPP) berhasil meraih 817 suara dengan jumlah suara sah partai politik dan calon sebanyak 3.073. Untuk itu, istri mantan Ketua DPRD Halsel, Jusman Arifin ini berhak mendapatkan jatah kursi ke 4 dari kuota 11 kursi yang disediakan.

Bendahara Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW-KAHMI) Maluku Utara saat disambangi wartawan pada Kamis siang (21/3/2024) di kediamannya itu tampak terkejut dengan kehadiran kuli tinta ini.

Awalnya, Naila mengira yang datang adalah juniornya di HMI yang ingin mengambil kunci ruangan rapat untuk keperluan organisasi. “Oh saya kira adik-adik yang mau datang ambil kunci,” ucapnya ketika buka pembicaraan.

Saat berbincang dengan wartawan soal apa alasannya maju sebagai anggota DPRD Kota Ternate, mantan Kepsek SMK Negeri 5 Kota Ternate menyampaikan pilihannya mengabdi sebagai wakil rakyat tidak sekedar keputusan yang tidak ada makna dan tujuan.

“Saya terjun ke dunia politik berkat dukungan keluarga. Keluarga yang menginspirasi, bahwa menjadi pendidik, bisa mencerdaskan kehi dupan anak bangsa di daerah ini. Namun, jadi anggota dewan itu bisa berbuat untuk semua dan memper juangkan kualitas pendidikan,” sambungnya menjelaskan.

Melalui monitoring dan mengusul kan program-program pro rakyat dari pemerintah pusat dan daerah, seperti sarana prasarana pendidi kan dan kesehatan yang memadai, akses jalan dan infrastruktur lain yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dirinya ingin segera merealisasikan kebutuhan masyarakat di wilayah nya Kalumata khususnya dan Ternate Selatan-Moti umumnya, yakni kualitas pendidikan yang memadai serta pelayanan kesehatan murah dan berkualitas.

“Dan momen pesta demokrasi kemarin, saya berpikir ingin mengambil peran pengabdian yang bisa menyentuh langsung kepentingan masyarakat yang lebih luas,” ungkapnya

Naila sebut, kepentingan pertama ialah soal pendidikan dasar dan menengah yang memang dianggap banyak sekali kendala secara internal, masyarakat, atau pribadi keluarga terkait dengan sistem pendidikan yang ada.

“Memang sistem pendidikan itu sudah baku dikeluarkan oleh pemerintah, tetapi banyak kebijakan-kebijakan yang memang belum menyentuh langsung,” bebernya

Naila mencontohkan, seperti masih banyak masyarakat yang belum mampu untuk bersekolah hanya karena kebutuhan biaya maupun rendahnya kesadaran. “Hal seperti ini kan harus kita dekati, harus kita ada di dalam sistem supaya bisa melihat dan melakukan peran- peran,” bebernya.

Selain lembaga pendidikan formal, Naila menguraikan, pemerintah kota Ternate melalui Dinas Pendidikan juga membutuhkan lembaga bimbingan belajar harus bisa dibangun.

Perempuan kelahiran Ternate 1969 itu juga menyoroti banyak anak-anak putus sekolah yang itu perlu dibantu lewat ujian paket A dan B, karena banyak masyarakat yang belum tahu lantaran akses informasi yang barangkali belum terlalu merata.

“Selain itu juga, untuk meningkatkan kualitas peserta didik, maka kualitas guru juga harus diperhatikan dan harus dibekali. Bagaimana dia (guru) mau mencerdaskan anak-anak bangsa sementara guru sendiri tidak di upgrade (ditingkatkan),” ungkapnya. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *