Nyawa Jurnalis Lebih Berarti Daripada Sebuah Artikel

Info Tabaus591 Dilihat

TERNATE,Tbn- Badan Nasional Penang gulangan Bencana (BNPB) laksanakan lokakarya Jurnalis Tangguh Bencana atau WAPENA dengan dukungan Swiss Agency for Develop ment and Cooperation (SDC) di Ternate, Provinsi Maluku Utara.

DRM Programme Manager ASEAN and Indonesia Swiss Agency For Development and Cooperation Swiss Humanitarian Aid, Constance Jaillet, menyampaikan terima kasih atas kerjasama kepada semua pihak sehingga acara lokakarya wartawan peduli bencana bisa berjalan dengan sukses dan aktif.

“Letusan gunung berapi, banjir bandang, banjir, gempabumi dan tsunami merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Maluku Utara yang berdampak pada kehidupan sehari-hari penduduk nya,” kata dia, di Hotel Emerald Ternate, Kamis (16/5/2024).

Mengadaptasi perilaku kita dengan mempertimbangkan bahaya alam sangat penting di Provinsi Maluku Utara dan membutuhkan komitmen semua pihak dari pemerintah, universitas, sektor swasta, masyarakat dan media. Upaya dari semua mitra Pentahelix berkontribusi untuk membangun tujuan resiliensi Indonesia 2045.

Lebih khusus lagi, lanjutnya, teman-teman wartawan (jurnalis) memainkan peran kunci di tingkat lokal, memerangi hoaks, memberi informasi dan meningkatkan kesadaran di antara masyarakat.

“Anda (jurnalis) berkontribusi untuk menyampaikan informasi yang dapat dipercaya untuk mempersiapkan penduduk agar lebih baik dalam memahami dan menghadapi bencana, oleh karena itu pelatihan ini didedikasikan untuk Anda,” tuturnya.

Constance menyoroti beberapa pesan penting mengenai Perlindungan dan keamanan diri. Karena nyawa Anda (jurnalis) lebih berarti daripada sebuah artikel, video, atau unggahan di media sosial. “Saya berharap pelatihan ini akan memberi Anda (jurnalis) kesiapan secara fisik dan psikologis untuk meliput bencana di lapangan,”sambungnya.

Menghormati prinsip-prinsip
Kemanusiaan, Netralitas,
Independensi, Ketidakberpihakan
Meliput situasi bencana juga berarti menghormati orang-orang yang terkena dampak bencana, mereka sebagai manusia yang memiliki cerita dan trauma tersendiri

Begitu pula kolaborasi dengan semua aktor komunikasi bencana. “Saya mengundang Anda untuk membuat jaringan komunikasi bencana yang aktif untuk Maluku Utara, untuk menyampaikan informasi yang dapat diandalkan dan bermanfaat untuk publik di Maluku Utara,” lanjut dia.

Pekerjaan Jurnalis tidak terbatas pada peliputan situasi bencana, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan pesan-pesan kesiapsiagaan yang penting setiap saat kepada masyarakat Maluku Utara.

“Dengan jaringan yang dibangun selama lokakarya ini, kami berharap Anda dapat mengorganisir kampanye peningkatan kesadaran di Ternate dan provinsi untuk membagikan pengetahuan anda kepada masyarakat,” ujarnya.

Constance ingin mengucapkan terima kasih kepada BNPB, perwa kilan BPBD atas terlaksananya pelatihan Wapena ini. “Saya berhara p Anda semua mendapatkan informasi dan ilmu yang bermanfaat selama pelatihan Wapena ini,” pungkasnya. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *