Fraksi PKB, Pembangunan Jembatan Sultan Djabir Syah Kualitasnya Harus Lebih Baik

Kota Ternate316 Dilihat

TERNATE,Tbn- Desain Jembatan Sultan Djabir Syah di area Gamalama adalah jembatan yang memiliki fungsi terhadap akses jalan yang cukup vital di kota ternate, eksisting jembatan lama yang akan di gantikan dengan jembatan baru yang di anggarkan Rp 6.3 milyar pada tahun 2024

“Jembatan tersebut haruslah lebih baik dari segi mutu dan layanan terhadap beban lalulintas serta mudah untuk di lakukan perawatan,” harap juru bicara Fraksi PKB DPRD Kota Ternate, Farijal Teng, Rabu (31/7/2024).

Jembatan sebelumnya tidak mencapai umur rencana, dia bilang, umur rencana jembatan adalah 50 s/d 100 tahun, dan ini menjadi catatan penting bagi Dinas PU Kota Ternate harus mendesain dengan memperhatikan segi teknis dan penerapan tekno logi, proses penye lidikan tanah haruslah dilakukan dengan benar.

Seperti untuk pondasi, menurut Farijal, jangan hanya berargumen soal tiang pancang pada pondasi jembatan, tetapi juga harus di kaji apakah terdapat lapisan tanah keras yang di sebut “End Bearing” ujung tiang pancang sepenuhnya di pikul oleh lapisan tanah keras di bawahnya, ataukah desainya berdasarkan ” Friction Pile” jenis pondasi yang memanfaatkan tahanan friksi tanah pada tiang pancang beton/baja.

Legislator dapil Ternate Tengah ini juga mengingatkan Dinas PU harus mempertimbangkan bahwa daerah jembatan merupakan daerah pesisir pantai yang dimana terdapat lapisan pasir, dan lapisan pasir memiliki friksi yang buruk pada tiang yang akan di pancang, selain itu faktor tanah jenuh air akan sangat berbeda dengan tanah yang tidak jenuh air.

“Yang saya takutkan apabila desain tiang pancang ini tidak mendapat kan tanah keras dan hanya mengan dalakan friksi antara tanah dan tiang maka akan terjadi lagi penuru nan/deformasi atau penurunan pada bangunan jembatan yang akan di bangun. Ini tentunya akan menjadi masalah baru nantinya, ketika terjadi masalah di kemudian hari,” ujar Ijal biasa disapa.

Selain itu, tegasnya, Dinas PU harus memperhitungkan bahwa beton pondasi yang akan di cor pada jembatan tersebut cukup dekat dengan air laut, bahkan ada resiko terendam air laut ketika pasang surut air laut terjadi, dan juga baja tulangan yang digunakan tidak bisa terendam air laut karna faktor korosi pada besi akan menjadi penentu dalam pelayanan jembatan memikul beban di atasnya.

“Dinas PU harus mencoba dengan mengaplikasikan bahan tambah seperti silica fume atau dengan membuat cover dam yang memasti kan pada saat pengecoran acuan, mal, atau bekisting tidak terpenga ruh oleh air laut yang tentunya akan menjadi biaya lebih, sifat beton yang sangat terpengaruh pada air merupakan kunci utama dari pencapaian mutu beton yang akan di kerjakan,” ucapnya.

Fraksi PKB berharap jembatan yang akan di bangun harus sesuai dengan spesifikasi jembatan yang di keluarkan oleh direktorat jenderal Bina Marga, sehingga jembatan yang akan di bangun dapat memiliki umur layanan yang sesuai dengan aturan.

“Dan kami akan tetap konsisten mengawal pembangunan di kota Ternate, dalam hal pekerjaan konstruksi, agar pembangunan Yang di bangun Oleh Pemkot Baik Menggunakan APBD/APBN jauh lebih baik kedepannya,” tutup jubir Fraksi PKB itu. (wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *