Sarana Prasarana SMP Negeri 1 tak Layak Digunakan

Pendidikan370 Dilihat

TERNATE,Tbn- DPRD Kota Ternate temukan sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ternate sudah tidak layak digunakan. Temuan tersebut juga dikeluhkan oleh Kepsek SMP Negeri 1 Ternate, Hj. Endang.

Keluhan dan masukan Kepsek atas sarana prasarana ke anggota DPRD yang perlu mendapat perhatian khusus, mengingat moubiler kayu tersebut hampir 10 tahun. Pengadaan moubiler itu dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015.

Mobiler sekolah tersebut sudah termakan usia, dan wajar jika terjadi kerusakan dimana-mana. Namanya juga mobiler yang terbuat dari kayu tersebut bila digeser kesana-kemari, sudah pasti tidak bertahan lama.

Fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar, tidak layak dimanfaatkan itu dikeluhkan dan ditemukan pada saat dirinya melakukan reses dan memantau penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1, pada Senin (13/1/2025).

“Sekolah unggulan itu ternyata ada sarana berupa kursi dan meja yang tidak layak digunakan,” tegas Sekretaris Komisi III DPRD Kota Ternate, Bilhan Gamaliel, pada saat dihubungi, Selasa (14/1/2025).

Politisi partai periode ini melihat meja kursi yang bergoyang-bergoyang karena satu kaki sebagai penahan tidak ada alias rusak, meja yang sebagian papan sudah terle pas maupun sandaran kursi terjadi kerusakan dimana-mana.

“Kondisi ini membuat suasana belajar tak nyaman. Sudah ditunjang oleh makan bergizi gratis yang disalurkan Senin (13/1/2025) tapi sarana prasarana harus baik, mereka minta perhatian karena sebelumnya sudah gunakan dana BOS tapi akan terbagi,” ujarnya.

Meja-kursi tersebut tidak hanya ditemuan diruang kelas, malah bahkan ditemukan dalam satu laboratorium yang tidak ada kursi dan meja sehingga ketika ingin pakai lab tersebut harus ambil meja dan kursi dari ruangan lain.

“Kami dari komisi Pembangunan dan Kesra yang membidangi pendidikan tersebut akan coba berkomunikasi dengan Dinas Pen didikan Kota Ternate untuk mencari solusi,” tutur politisi yang punya latar belakang pengusaha ini.

Kondisi itu, kata Bilhan, tidak ingin ambil resiko. “Kepsek tak bebankan ke siswa siswi, ini sangat positif. Mobiler itu dibiayai DAK 2015 tapi mereka sampaikan ada bantuan lain tapi namanya benda digeser kesana kemari tidak bertahan lama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *