TERNATE,Tbn- Pemerintah kota (Pemkot) Ternate menghadapi tantangan terbesar dalam pemasaran produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Dinas Koperasi dan UKM, Disnaker, Dispar maupun Disperindag Kota Ternate.
Ketua Pansus LKPJ Wali Kota, Junaidi A. Bahrudin, menyampaikan bahwa, persoalan mendasar selain sumber daya manusia bagaimana peningkatan kapasitas pelaku usaha juga tantangan terbesar kita soal pemasaran produk.
“Jadi kadang kadang satu UMKM punya kapasitas untuk memproduk si produknya tetapi kemudian ketik a pasar meminta dalam jumlah besar ternyata tidak mampu memenuhi,” ujarnya, saat dihubungi, Sabtu (19/4/2025).
Di satu sisi, sebut dia, ada UMKM yang mampu memproduksi namun tidak tahu dipasarkan dimana. “Ini menjadi catatan kami untuk kedepan diperhatikan sejauh mana kelom pok ini dilakukan pendampingan di pemerintah,” sambung Junaidi.
Penyiapan pendamping untuk kelompok produk UMKM. “Jadi pendampingan sampai pada pangsa pasar dijual kemana, regional maupun nasional itu yang harus dipikirkan pemerintah,” lanjut anggota komisi II DPRD itu. .
Sehingga tumpuan sektor pengem bangan ekonomi kreatif lewat UMKM bisa memberikan kontribusi besar dalam menggerakkan roda ekonomi Ternate karena penerapan tenaga kerja juga besar.
“Pemerintah memberi bantuan mo dal usaha yang sifatnya kelompok atau perorangan misalnya dibawah Disnaker perbengkelan itu bantuan berupa alat alat bengkel. Dispar itu produk popeda instan. Itu salah satu dampak dari pengembangan ekonomi kreatif,” kata Junaidi.
Politisi partai Demokrat itu mengatakan, ini menjadi penting karena ketika kita dilanda covid itu tumpuan nya mereka misalnya dalam bahasa Ternate Andalan jilid I itu warung mama, ojek Andalan.
“Itu penting untuk di follow up jadi bukan sekadar memberi bantuan modal dan didampingi saja tetapi menyiapkan pemasaran begitu UMKM atau IKN ini punya produk maka harus dipasarkan kemudian dampingi sampai tingkat mandiri,” pungkasnya. (**)
