TERNATE – Pemerintah kota (Pemkot) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate, Maluku Utara, menargetkan lima tahun kedepan bisa terealisasi 3.800 titik penerangan jalan umum (PJU) di wilayah Kota Ternate.
“Tahun ini (2025) ada 251 titik PJU, minimal di tahun depan (2026) ada peningkatan menjadi 300 titik sampai 500 titik PJU,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate, Mochtar Hasim, Rabu (6/8/2025).
Mochtar mengatakan hal itu setelah Komisi I DPRD rapat dengar penda pat (RDP) dengan Dinas Perhubungan Kota Ternate. Komisi I memastikan item-item kegiatan yang diajukan untuk tahun 2026.
“Kami melaporkan kondisi saat ini yang sudah berlangsung dan nanti akan berjalan di 6 bulan kedepan. Kami menginformasikan apa saja yang Dishub ajukan untuk tahun 2026. Karena memang OPD ini OPD layanan dasar, sehingga kami berharap bentuk-bentuk layanan ini ter akomodir di tahun 2026,” ujarnya.
Mochtar mencontohkan, Dishub mempush untuk PJU yang mana target sampai lima tahun kedepan bisa terealisasi di 3.800 titik.”Tahun ini ada 251 titik, minimal di tahun depan bisa ada peningkatan di 300 titik sampai 500 titik,” tuturnya.
Selain penerangan jalan umum, ada beberapa usulan yang lahir melalui Musrenbang Kecamatan, misalnya ada beberapa titik ruas jalan yang memang rawat kecelakaan sehingga di beberapa kelurahan mengaju kan penambahan guard rail atau pagar pengaman jalan.
Misal di Marikrubu, Kalumata, Ngade dan ada beberapa titik lagi di kecamatan Pulau Ternate dan Ternate Barat. “Sehingga perlu kami menginformasikan lewat RDP sehingga ini masuk dalam Daftar Inventarisasi Masalah,” ucapnya.
Mochtar bilang bahwa, guard rail, penerangan jalan umum dan ada perbaikan pelabuhan misalnya yang ada di kecamatan Moti, Batang Dua, Kota Baru dan Dufa-Dufa. Ini menjadi catatan untuk Komisi I DPRD.
“Kami juga mengajukan penambahan mobil krem. Mobil krem yang di Dishub ini sudah cukup lama, sehingga di tahun depan kami mengaju kan penambahan satu unit, untuk menopang satu unit yang sudah ada ini,” sambungnya.
Mengingat satu unit mobil yang ada tersebut tidak mampu mengakomodir semua kecamatan yang ada sehingga kami mengajukan penambahan satu mobil krem lagi.
Yang terpenting dari semua ini, menurut Mochtar, agar semua layanan bisa berlangsung. “Kami juga sudah mengajukan tambahan peralatan digital parkir, yang mana untuk tahun kita baru coba di 30 unit,” pungkasnya. (**)