TERNATE – Anggota DPRD Kota Ternate daerah pemilihan (dapil) III (Pulau Ternate, Tebar, Hiri dan Pula u Batang Dua), Tasman Balak mulai reses 10 Mei 2025 di dapilnya dengan lokasi di Mayau dan Tifure, kecamatan Pulau Batang Dua.
Tasman Balak mengatakan, dirinya turun ke dapilnya akan memanfaat kan reses dengan merekam dan mencatat apa yang menjadi kebutuhan. Melihat dan cross check perkembangan pembangunan yang sudah dilaksanakan Pemkot Ternate.
“Sasaran utama pendidikan, kesehatan, transportasi laut maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk saat ini sedang berlangsung tes dan rekrutmen PPPK,” katanya, saat dihubungi Jumat (9/5/2025).
Sekretaris fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Ternate ini mulai laksanakan reses pada 10 Mei. Pelaksana reses selama enam hari, terhitung dari tanggal 10 sampai 15 Mei 2025. Reses tersebut bisa per orangan dan bisa pula kelompok.
Selain itu, Tasman pastikan guru- guru dan tenaga kesehatan di kecamatan, sekolah dan Puskesmas karena ASN dimutasikan Pemkot. Ini juga menjadi problem, padahal tenaga guru dan tenaga kesehatan itu mereka sangat dibutuhkan.
“Saya juga sesalkan dengan Pan sus LKPJ Wali Kota tahun 2024 tidak turun ke Pulau Mayau (Batang Dua) padahal yang disoroti disana ada proyek APBN dan APBD yang masu k disana. Ini menjadi tanggungjawab torang semua,” jelasnya.
Jalan daerah (kota), menurut Sekretaris Komisi I DPRD bidang Hukum dan Pemerintahan ini, tidak tersentuh. Sudah sangat parah. Ini menjadi konsentrasi saat reses nun jauh di pulau Batang Dua sana, menjadi perhatian.
“Saya akan mengecek langsung rekrutmen PPPK karena isu-isu yang saya dengar ada yang tidak ikut honor, tiba-tiba namanya ada. Kalau benar, saya akan proses hukum. Tindaklanjuti masalah tersebut,” tuturnya.
Saat reses, menurut Tasman, dirinya sosialisasi pendirian Koperasi Merah Putih tahun 2025. Koperasi ini bertujuan untuk mem percepat pertumbuhan perekonomian dan membantu memutuskan mata rantai pijol-pijol atau rentenir- rentenir beroperasi belakangan ini.
“Saya akan giat aktifkan koperasi merah putih di Batang Dua. Karena semua sudah tersistem, hal-hal yang merugikan masyarakat dengan cara-cara tertentu dapat diatasi dan dikurangi, dengan bantuan dari pemerintah,” ucapnya. (***)