Tak Nyambung Irama Buang Sampah tak Sesuai Jam Angkut Sampah

Kota Ternate154 Dilihat

TERNATE,Tbn- Volume sampah bulan ramadhan naik bisa capai 170 ton per hari dibanding bulan biasa yang volume sampah hanya 120 ton per hari. Selama ini skema penanganan sampah di kota Ternate hanya dengan angkut, muat dan buang.

“Kalau di bulan puasa Ramadan volume sampah naik bisa 170 ton per hari. Kondisi tersebut beda di luar bulan ramadhan volume sampah hanya 120 per hari,” kata Nurlaela Syarif, Anggota DPRD Kota Ternate, Kamis (6/3/2025).

Asumsinya, menurut politisi partai Nasdem tersebut biasa disapa Nella, jika metode penanganan sampah masih sama maka menurut kami akan mempersulit kondisi TPS TPS kita karena volume sampah tidak optimal.

Karena dari sisi pengangkutan pun terkendala. Misal honor buruh pengangkut sampah yang sering menjadi masalah dan Alhamdulilah sudah terbayarkan selama dua; Januari dan Februari. Itu salah satu faktor tapi sudah diselesaikan.

“Kami terus mendorong Pemerintah Kota Ternate dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kecamatan dan Kelurahan agar pro aktif untuk penanganan sampah terutama di jalan protokoler,” sambungnya menjelaskan.

Karena masih di angkut muat buang memang dengan penambahan armada sekitar 8 armada. Maka harus optimalkan skema itu misal dengan menambah jam pengangkutan sampah.

Selama ini dua kali, kalau Ramadan diangkut malam hari. Makanya ini perlu dioptimalkan agar masyarakat buang sampah dengan waktu pengangkutan.

“Saya melihat sisi komunikasi anta ra pemerintah dan masyarakat itu tidak menyambung dengan baik sehingga ritme (irama) buang sampa h tidak sesuai dengan jam angkut sampah. Padahal di daerah lain ada penyelarasan masyarakat buang sampah dengan jam angkut,” tutur Nella.

Misal di pagi sampai siang hari tidak ada waktu buang sampah masyarakat di TPS. Baik sampah rumah tangga dan sebagainya. Komunikasi ini belum terbentuk secara baik antara masyarakat karena faktor edukasi yang lemah dan sosialisasi.

“Selama ini hanya berharap masya rakat ikut berperan aktif tanpa intervensi pemerintah padahal kita punya kecamatan kelurahan, dasa wisma vocal point inilah yang dimaksimalkan terkait penyelarasan jam buang sampah di masyarakat di TPS supaya meminimalisir pemandangan penumpukan sampah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *